16 Striker Bayern Munich Terbaik Sepanjang Sejarah

Tak bisa diingkari, Bayern Munich adalah klub tersukses dan terkuat dalam sejarah Liga Jerman. Sejak dulu, klub ini selalu mendominasi perebutan gelar juara Liga Jerman, bersaing dengan klub-klub yang berbeda seperti Borussia Mönchengladbach, Bayer Leverkusen, Borussia Dortmund, Werder Bremen, dan masih banyak klub lainnya.

Salah satu faktor yang paling berperan dalam kejayaan Bayern Munich adalah para striker hebat yang memperkuat klub ini dari masa ke masa. Mereka sangat produktif dalam mencetak gol dan gol-gol tersebut adalah kunci keberhasilan Munich menguasai persepakbolaan Jerman, Eropa, bahkan dunia.

16. Miroslav Klose


Klose adalah seorang striker yang sangat tajam. Ia merupakan top skorer timnas Jerman dengan 68 gol serta selalu berhasil membawa negaranya setidaknya masuk ke babak semifinal dalam tiga Piala Dunia yang diikutinya. Bersama Bayern Munich, Klose mempersembahkan dua gelar Bundesliga dan dua trofi DFB Pokal. Sayang, penampilan individunya untuk Bayern yang berlangsung dalam periode 2007-2011 tidak terlalu maksimal karena ia sering dilanda cedera. Total, Klose hanya mencetak 24 gol dari 98 pertandingan bersama Bayern.


15. Jurgen Klinsmann


Karir Klinsmann di Bayern Munich cukup pendek, hanya berlangsung dari tahun 1995 hingga 1997. Dalam kurun waktu dua tahun tersebut, Klinsmann berhasil memenangkan satu gelar Bundesliga dan satu trofi Piala UEFA. Klinsmann juga mencatat rekor dalam turnamen Piala UEFA di mana ia berhasil mencetak 15 gol dalam 12 pertandingan. Selama dua tahun bergabung bersama Munich, ia selalu menjadi top skorer tersebut. Klinsmann akhirnya meninggalkan Bayern pada tahun 1997 untuk bergabung dengan klub Italia, Sampdoria.


14. Roy Makaay


Roy Makaay adalah seorang striker Belanda yang dibeli Bayern Munich dari Deportivo La Coruna setelah ia berhasil menjadi top skorer La Liga pada tahun 2003. Keputusan tersebut ternyata tidak mengecewakan, karena Makaay tampil cukup gemilang bersama Bayern dan berhasil memenangkan dua gelar Bundesliga dan dua trofi DFB Pokal. Sepanjang bermain untuk Bayern dalam periode 2003-2007, Makaay mencetak 78 gol dari 129 penampilan.


13. Michael Rummenigge


Michael Rummenigge adalah adik kandung dari striker legendaris Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge. Ia kerap dibanding-bandingkan dengan sang kakak yang merupakan legenda hidup Bayern. Walaupun tidak bisa tampil lebih hebat dari kakaknya, Michael menunjukkan penampilan yang cukup solid sebagai seorang striker. Bersama Bayern Munich, ia menjuarai tiga gelar Bundesliga dan dua trofi DFB Pokal. Sepanjang karirnya dalam periode 1982-1988, Michael mencetak 44 gol dari 152 penampilan.


12. Luca Toni


Luca Toni adalah salah satu striker terbaik Italia yang pernah bermain untuk Bayern Munich pada periode 2007-2010. Ia menjadi top skorer Liga Jerman pada tahun pertamanya bergabung bersama Bayern dan mempersembahkan satu gelar Bundesliga dan satu trofi DFB Pokal. Sayang, ia gagal bersinar di musim-musim selanjutnya karena banyak dilanda cedera. Akhirnya, pemain ini dipinjamkan ke AS Roma pada musim 2009 sebelum pindah secara permanen ke Genoa pada tahun 2010.


11. Carsten Jancker


Carsten Jancker adalah seorang striker bertubuh tinggi besar yang menjadi andalan Bayern Munich untuk mencetak gol melalui bola-bola atas. Jancker bermain untuk Bayern Munich selama enam tahun dari 1996 hingga 2002, serta memenangkan empat gelar Bundesliga dan dua trofi DFB Pokal. Sepanjang karirnya di Bayern, ia berduet dengan Giovane Elber, seorang striker asal Brazil terbaik yang pernah bermain di klub tersebut.


10. Alexander Zickler


Zickler adalah seorang super-sub yang menjadi andalan Bayern Munich dalam periode 1993-2005. Striker asal Jerman ini sebenarnya memiliki kemampuan yang bagus, namun karena rentan cedera, ia lebih banyak dimainkan sebagai pemain pengganti. Selama bermain bersama Bayern, Zickler meraih banyak trofi, di antaranya adalah tujuh gelar Bundesliga dan empat trofi DFB Pokal. Ia juga memegang rekor sebagai pemain cadangan yang paling banyak mencetak gol di Bundesliga, dengan total 18 gol dari 102 penampilan sebagai pemain cadangan.


9. Thomas Müller


Pemain asli binaan Youth Academy Bayern Munich ini sudah bersinar sejak usia muda. Muller bahkan menjadi top skorer Piala Dunia 2010 ketika masih berusia 21 tahun. Tak hanya bisa bermain sebagai striker, Muller dikenal memiliki kreativitas tinggi dan passing yang akurat sehingga ia juga sering diposisikan sebagai seorang gelandang menyerang. Bergabung dengan Munich sejak tahun 2008, Muller merupakan bagian generasi emas Bayern Munich di bawah kepelatihan Pep Guardiola yang meraih lima trofi pada musim 2012-2013.


8. Uli Hoeneß


Uli memperkuat Bayern Munich pada periode 1970-1979 dan mempersembahkan tiga gelar Bundesliga untuk klub ini. Ia juga merupakan striker skuad timnas Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974 dan Euro 1972. Sepanjang karirnya di Bayern, Uli tampil sebagai partner utama Gerd Muller. Ia mencetak 86 gol dari total 239 penampilan.


7. Roland Wohlfarth


Roland Wohlfarth adalah striker Jerman yang menjadi pencetak gol andalan Bayern selama sembilan tahun, dari tahun 1984 hingga 1993. Sepanjang karirnya, ia dua kali menjadi top skorer Liga Jerman dan mencetak total 119 gol dari 254 penampilan bersama Bayern. Ia memenangkan lima gelar Bundesliga dan satu trofi DFB Pokal sebelum pindah dari klub ini ke Saint Etienne pada tahun 1993. Walaupun tampil gemilang di level klub, Wohlfarth sangat jarang tampil bersama timnas Jerman, total hanya bermain sebanyak dua kali.


6. Mario Gomez


Gomez ditransfer dari Stuttgart dengan nilai transfer yang cukup tinggi, mencapai 35 juta Euro. Nilai transfer tersebut memecahkan rekor sebagai transfer tertinggi di Bundesliga pada masanya. Keputusan Bayern untuk membeli Gomez ternyata terbukti tepat, karena ia memberikan kontribusi yang besar untuk klub ini. Gomez membawa Bayern dua kali menjuarai Bundesliga, meraih dua trofi DFB Pokal, dan memenangkan satu trofi Liga Champions. Ia juga menjadi top skorer Bundesliga di tahun 2011. Setelah empat tahun bermain untuk Bayern, Gomez akhirnya pindah ke Fiorentina pada tahun 2013.


5. Claudio Pizarro


Selain Giovane Elber, Pizarro adalah striker asing tersukses yang pernah bermain untuk Bayern Munich. Ia memperkuat Bayern Munich pada periode 2001-2006. Setelah sempat pindah ke Chelsea dan bermain untuk Werder Bremen, Pizarro kembali memperkuat Bayern pada tahun 2012. Selain memenangkan empat gelar Bundesliga, empat trofi DFB Pokal, dan satu trofi Liga Champions; Pizarro juga memegang rekor sebagai pemain asing paling banyak mencetak gol di Liga Jerman.


4. Giovane Élber


Giovane Elber adalah striker lincah asal Brazil yang bermain untuk Bayern Munich pada tahun 1997 hingga 2003. Ia bahkan terpilih dalam skuad Bayern Munich terbaik sepanjang masa, mendapat kehormatan bersanding dengan striker legendaris seperti Rummenigge dan Gerd Muller. Sepanjang enam tahun bermain untuk Bayern, Elber mencetak 92 gol dari 169 penampilan. Ia juga sukses membawa Bayern memenangkan empat gelar Bundesliga dan satu trofi Liga Champions.


3. Dieter Hoeneß


Dieter Hoeneß dikenal sebagai sosok striker yang sangat kuat dalam berduel di kotak penalti dan sering mencetak gol melalui sundulan kepala. Ia adalah tipe target-man sempurna yang bermain untuk Bayern Munich dalam periode 1979-1987. Selama delapan tahun bermain untuk Bayern, ia memenangkan lima gelar Bundesliga dan tiga trofi DFB Pokal. Dieter adalah adik kandung dari Uli Hoeneß yang juga dikenal sebagai salah satu striker terbaik Bayern Munich.


2. Karl-Heinz Rummenigge


Rummenigge adalah seorang striker Jerman yang dikenal memiliki kemampuan dribbling yang sangat bagus. Ia bermain untuk Bayern Munich dari tahun 1974 hingga 1984 serta sempat menjadi kapten klub selama satu tahun. Rummenigge membawa Munich memenangkan dua trofi Piala Champions dan dua gelar Bundesliga. Ia juga menjadi top skorer Bundesliga sebanyak tiga kali dan terpilih sebagai pemain terbaik Eropa pada tahun 1980, tahun yang sama di mana ia membawa timnas Jerman Barat menjuarai turnamen Euro.


1. Gerd Muller


Tak hanya di Bayern Munich, Gerd Muller adalah seorang striker terbaik dalam sejarah sepakbola. Penyerang ini dikenal sebagai seorang pencetak gol yang luar biasa. Muller tujuh kali menjadi top skorer Bundesliga dan gol-golnya membantu Bayern memenangkan empat gelar Bundesliga, empat trofi DFB Pokal, dan tiga trofi Piala Champions. Tak hanya itu, Muller juga berperan penting dalam membawa Jerman menjadi juara Piala Dunia 1974 dan Piala Eropa 1972. Selama 15 tahun berkarir bersama Bayern dari tahun 1964-1979, Muller mencetak 365 gol dari 427 penampilan, membuatnya menjadi top skorer sepanjang masa klub ini.

15 Gelandang Italia Terbaik Sepanjang Masa

Lini tengah adalah salah satu titik sentral dalam formasi sebuah tim sepakbola. Sektor ini juga dianggap sebagai sektor paling dinamis dan hal ini terbukti dengan adanya berbagai macam tipe gelandang tengah, mulai dari playmaker, defensive midfielder, gelandang sayap, central midfielder, dan attacking midfielder. Setiap tipe gelandang tengah memiliki tugas dan peran yang berbeda-beda.

Siapakah gelandang terbaik Italia dalam sejarah sepakbola? Untuk menjawab pertanyaan ini, IlmuBola menyajikan daftar 15 pemain tengah Italia yang sudah meraih berbagai prestasi di dunia sepakbola, baik bersama klub maupun bersama timnas Italia. Tak hanya itu, mereka juga memiliki skill individu yang sangat memukau.

15. Daniele De Rossi


Kuat, tangguh, dan loyal. Daniele De Rossi adalah seorang gelandang tengah yang menjadi andalan timnas Italia dalam World Cup 2006. Di turnamen tersebut, De Rossi berhasil membawa Gli Azzuri menjadi juara dunia. Bersama dengan Francesco Totti, De Rossi dianggap sebagai pemain AS Roma paling loyal yang masih aktif bermain. Salah satu prestasi terbaik Daniele De Rossi adalah ketika dinobatkan sebagai Italian Player of the Year tahun 2009.


14. Bruno Conti


Tak banyak gelandang sayap Italia yang meninggalkan kesan kuat di dunia sepakbola. Bruno Conti adalah satu dari sedikit gelandang tersebut. Semasa aktif sebagai pesepakbola, ia dikenal sebagai gelandang sayap yang sangat cepat dan memiliki kaki kiri yang sangat kuat. Conti menghabiskan karirnya sebagai pesepakbola bermain untuk AS Roma dan Genoa. Ia juga mencetak satu gol yang membantu Italia mengalahkan Jerman Barat di partai final Piala Dunia 1982.


13. Demetrio Albertini


Sebelum era Gennaro Gattuso dan Massimo Ambrosini, Demetrio Albertini adalah gelandang tengah andalan AC Milan. Ia dikenal sebagai pemain yang kerap mencetak gol melalui tendangan bebas dan tendangan jarak jauh. Tak hanya di Liga Italia, Albertini juga sempat berkarir di Liga Spanyol bersama Atletico Madrid dan Barcelona. Bersama Milan, ia memenangkan lima gelar Serie A dan satu trofi Liga Champions.


12. Roberto Baggio


Roberto Baggio adalah seorang pemain yang sangat kreatif. Ia bisa berperan sebagai seorang gelandang menyerang, playmaker, atau bahkan striker. Pemain ini tidak cepat atau kuat, namun memiliki teknik yang sangat tinggi. Eksekusi bola-bola matinya kerap berbuah gol dan ia juga kerap menciptakan keajaiban dengan berbagai aksi yang tidak terduga. Baggio adalah andalan timnas Italia di Piala Dunia 1990 (meraih posisi ketiga) dan 1994 (runner-up).


11. Giancarlo Antognoni


Bertalenta, karismatik, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Giancarlo Antognoni dikenal sebagai pemain Fiorentina terbaik sepanjang masa. Ia membela La Viola selama 15 tahun, bermain dalam 412 pertandingan dan mencetak 61 gol. Antognoni juga menjadi andalan lini tengah timnas Italia saat mereka menjuarai Piala Dunia 1982. Selama karirnya, Antognoni dikenal sebagai seorang gelandang menyerang yang kreatif dan sering mencetak goal.


10. Massimo Ambrosini


Massimo Ambrosini adalah pemain yang dipercaya menjadi kapten AC Milan sejak pemain legendaris mereka, Paolo Maldini, pensiun di tahun 2009. Ia bermain untuk AC Milan dari tahun 1995 hingga 2013, memenangkan lima gelar Serie A, dua gelar Liga Champions, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub. Ambrosini dikenal sebagai gelandang tengah yang serba bisa, mampu menyerang dan bertahan dengan sama baiknya.


9. Fabio Capello


Sebelum dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dunia, Capello juga merupakan seorang gelandang yang tangguh. Sebagai pemain, ia meraih sukses bersama Roma, Juventus, dan AC Milan dalam periode 1967-1980. Capello adalah seorang gelandang tengah yang memiliki kemampuan lengkap. Ia tidak terlalu cepat, namun memiliki kemampuan menyusun pertahanan dan membangun serangan dengan sama baiknya. Sebagai pemain, Capello memenangkan empat gelar Serie A (3 gelar bersama Juventus dan 1 gelar bersama AC Milan)


8. Gennaro Gattuso


Gattuso akan selalu dikenang oleh penggemar sepakbola karena penampilannya yang seolah tak kenal lelah. Ia seolah terus menerus berlari sepanjang 90 menit permainan untuk merebut bola dari pemain lawan. Ia juga tak segan bermain kasar, berteriak-teriak, bahkan beradu fisik dengan pemain lawan. Hal ini membuat sosok Gattuso dipercaya menjadi andalan lini tengah AC Milan dan timnas Italia. Sepanjang karirnya, Gattuso memenangkan dua trofi Liga Champions, dua gelar Serie A, dan satu trofi Piala Dunia 2006.


7. Giampiero Boniperti


Giampiero Boniperti adalah salah satu gelandang Italia yang paling produktif dalam mencetak gol. Ia sempat menjadi top skorer Juventus sepanjang masa selama bertahun-tahun, sebelum rekor ini akhirnya dipecahkan oleh Alessandro Del Piero. Posisi utama Boniperti adalah sayap kanan, namun karena naluri mencetak golnya yang tinggi, ia sering dimainkan sebagai seorang striker. Selama 15 tahun bermain untuk Juventus, Boniperti memenangkan lima gelar Serie A dan dua trofi Coppa Italia.


6. Giuseppe Giannini


Giannini adalah seorang pemain yang dijuluki sebagai "Sang Pangeran" karena gaya bermainnya yang anggun dan elegan. Ia menjadi AS Roma dan timnas Italia di tahun 1980-an. Pemain ini juga dikenal sebagai legenda terbesar AS Roma sebelum kemunculan Francesco Totti. Bersama timnas Italia, Giannini tampil sebanyak 47 kali dan mencetak enam gol. Prestasi yang ia raih bersama AS Roma antara lain adalah memenangkan satu gelar Serie A dan tiga trofi Coppa Italia.


5. Roberto Donadoni


Donadoni adalah seorang gelandang sayap kanan yang menjadi andalan AC Milan dalam periode 1986-1996. Ia juga memperkuat timnas Italia dalam dua turnamen besar, Piala Dunia 1990 dan 1994. Kesuksesan Donadoni bersama AC Milan cukup luar biasa, di mana ia memenangkan lima gelar Serie A, tiga trofi Piala Champions, dan tiga trofi Piala Super Eropa. Pemain ini mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola profesional bersama klub Saudi Arabia, Ittihad.


4. Marco Tardelli


Satu lagi legenda Juventus dalam daftar gelandang Italia terbaik sepanjang masa. Marco Tardelli adalah andalan La Vecchia Signora pada periode 1975-1985. Selain memenangkan lima gelar Serie A, Tardelli juga membawa Juventus menjuarai tiga turnamen besar Eropa saat itu, Piala Champions, Piala UEFA, dan Piala Winners. Ia juga mencetak sebuah gol yang sangat monumental dalam partai final Piala Dunia 1982 melawan Jerman Barat. Gol tersebut pada akhirnya mampu membuat Italia menjadi juara turnamen tersebut.


3. Carlo Ancelotti


Sama seperti Capello, Ancelotti adalah seorang gelandang yang sukses berkarir sebagai pelatih setelah pensiun sebagai pemain profesional. Selama masih aktif bermain, Ancelotti dikenal sebagai seorang gelandang dengan jiwa kepemimpinan yang sangat tinggi. Ia sukses memenangkan total empat gelar Scudetto bersama AS Roma dan AC Milan di tahun 1980-an. Tak hanya itu, ia juga membawa AC Milan menjuarai empat trofi Liga Champions; dua ia menangkan sebagai pemain, dan dua ia menangkan sebagai pelatih.


2. Gianni Rivera


Rivera adalah seorang playmaker yang dikenal karena kreativitasnya yang tinggi. Ia memiliki kemampuan driblling, passing, dan shooting yang sangat baik. Tak heran jika Rivera menjadi pemain kunci Italia di empat turnamen Piala Dunia. Prestasi terbaiknya yang pernah diraih bersama timnas Italia adalah menjuarai Euro 1968. Selama 19 tahun bermain untuk AC Milan, Rivera mempersembahkan tiga gelar Serie A, dua trofi Liga Champions, dan empat trofi Coppa Italia untuk klub ini. Ia juga menjadi top skorer Serie A di musim 1972-1973.


1. Andrea Pirlo


Elegan, berkarisma, dan memiliki skill yang sempurna. Andrea Pirlo adalah sosok gelandang tengah yang ideal. Ia memiliki kemampuan passing yang sangat akurat, eksekusi bola-bola mati yang kerap berbuah gol, dan juga leadership skill yang tinggi. Selain membawa Italia menjadi juara Piala Dunia 2006, Pirlo juga tampil gemilang bersama tiga klub besar Italia; Inter Milan, AC Milan, dan Juventus. Bersama AC Milan dan Juventus, ia menjuarai empat gelar Serie A dan dua trofi Liga Champions.

15 Pemain Terbaik AS Roma dari Masa ke Masa

Berbicara soal prestasi, AS Roma memang belum sehebat Juventus, AC Milan, atau Internazionale. Walaupun demikian, klub ini memiliki sejarah yang cukup panjang di persepakbolaan Italia serta telah melahirkan banyak pemain berkelas dunia. Tak hanya itu, AS Roma juga memiliki nilai spesial karena terletak di Roma, ibu kota Italia.

Dalam artikel kali ini, IlmuBola.com akan memberikan daftar ranking pemain terbaik AS Roma sepanjang masa. Pemain-pemain ini memiliki jasa dan kontribusi yang sangat besar dalam membawa AS Roma menjadi salah satu klub yang paling disegani di persepakbolaan Eropa.

15. Simone Perrotta


Simone Perrotta adalah gelandang tengah pekerja keras yang berperan penting dalam membawa Italia menjadi juara Piala Dunia 2006. Dalam turnamen tersebut, Perrotta tampil dalam semua pertandingan, dari babak penyisihan hingga babak final. Pemain ini bermain untuk AS Roma selama sembilan tahun, dari 2004 hingga 2013. Ia membawa Roma empat kali menjadi runner-up Serie A dan memenangkan dua trofi Coppa Italia.


14. Rodolfo Volk


Rodolfo Volk adalah striker Italia yang menjadi salah satu pencetak gol AS Roma terbanyak sepanjang masa. Pemain ini bermain dalam periode 1928-1933, total mencetak 103 gol dalam 157 penampilan. Musim terbaiknya terjadi pada tahun 1930-1931 di mana ia berhasil menjadi top skorer Serie A dan membawa Roma menjadi runner-up kompetisi ini. Sayang, Volk harus hidup di masa tua yang cukup tragis, karena setelah pensiun ia mengalami kesulitan keuangan dan harus bekerja sebagai seorang tukang sapu.


13. Attilio Ferraris IV


Attilio Ferraris IV adalah kapten pertama AS Roma sepanjang sejarah. Gelandang asal Italia ini bermain untuk Il Lupo pada periode 1927-1934. Walaupun tidak memenangkan trofi maupun gelar apapun bersama AS Roma, Attilio tetap dihormati oleh fans klub ini karena dianggap memiliki kontribusi yang sangat besar. Karirnya bersama timnas Italia cukup gemilang, di mana Attilio memenangkan Piala Dunia 1934 dan meraih medali perak di Olimpiade 1928.


12. Marco Delvecchio


Delvecchio adalah seorang striker serba bisa yang menjadi andalan barisan penyerangan AS Roma di tahun 1995 hingga 2005. Ia termasuk sebagai striker utama yang membentuk trisula penyerangan bersama Francesco Totti dan Gabriel Batistuta yang membawa AS Roma meraih gelar scudetto di musim 2000-2001. Selain bermain sebagai striker, Delvecchio juga bisa dimainkan sebagai seorang gelandang tengah. Total, ia mencetak 77 gol dari 269 penampilan bersama AS Roma.


11. Cafu


Cafu adalah salah satu bek sayap terbaik di dunia asal Brazil. Pemain ini memperkuat AS Roma selama kurun waktu enam tahun, dari 1997 hingga 2003. Selain dikenal sebagai defender yang tangguh, Cafu juga sangat rajin membantu penyerangan dan kerap memberikan umpan crossing yang berbuah gol. Bersama Roma, Cafu memenangkan satu trofi Serie A di musim 2000-2001. Ketika memperkuat klub ini, ia juga menjuarai Piala Dunia 2002 bersama timnas Brazil.


10. Giacomo Losi


Giacomo Losi adalah pemain belakang asal Italia yang sangat loyal. Walaupun tidak terlalu tinggi (tinggi badannya hanya 169 sentimeter), ia dikenal sebagai seorang sweeper yang tangguh dalam menghalau serangan lawan. Ia menghabiskan seluruh karirnya bermain untuk AS Roma dalam periode 1955 hingga 1969. Saking loyalnya, para fans Roma bahkan menjuluki Losi sebagai "Heart of Rome." Tak hanya itu, ia juga tampil selama sembilan musim sebagai kapten AS Roma dan mempersembahkan dua gelar Coppa Italia.


9. Damiano Tommasi


Sepintas, tak ada yang indah sama sekali dari sosok Damiano Tommasi. Penampilannya sangar dan permainannya di atas lapangan juga kasar dan keras. Maklum, Tommasi berposisi sebagai gelandang jangkar yang bertugas menghentikan alur serangan lawan. Ia harus melakukan berbagai pekerjaan kotor untuk mengamankan lini pertahanan Roma dari serangan lawan. Tommasi mampu melakukan tugasnya dengan sangat baik dan memiliki peran vital dalam membawa Roma menjuarai Serie A musim 2000-2001.


8. Aldair


Aldair adalah pemain asing AS Roma yang paling dihormati oleh fans klub ini. Tak hanya itu, nomor punggung 6 yang digunakan oleh Aldair selama memperkuat Roma dalam periode 1990-2003 juga dipensiunkan untuk menghargai kontribusinya. Tak hanya sukses meraih gelar juara Serie A di tahun 2000-2001 bersama Roma, Aldair juga menjadi andalan timnas Brazil dalam berbagai turnamen internasional dari tahun 1989-2000. Total, Aldair bermain sebanyak 433 kali dan mencetak 23 gol untuk AS Roma.


7. Carlo Ancelotti


Sebelum memantapkan posisinya sebagai salah satu gelandang terbaik Italia ketika bermain untuk AC Milan, Ancelotti adalah pemain kunci andalan AS Roma. Ia menjadi kapten untuk klub ini selama tiga tahun, dari tahun 1984 hingga 1987. Tak hanya itu, Carletto juga memenangkan satu gelar Serie A dan empat trofi Coppa Italia. Setelah pensiun, Ancelotti dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia yang sudah menjuarai kompetisi liga di tiga negara yang berbeda (Inggris, Italia, dan Perancis).


6. Daniele De Rossi


Daniele De Rossi adalah seorang gelandang tengah yang memiliki potensi untuk menjadi salah satu legenda AS Roma. Pemain ini sudah bergabung dengan Il Lupo sejak tahun 2001 dan hingga kini belum pernah bermain untuk klub manapun. Saat ini, De Rossi berperan sebagai pemain terbesar kedua di AS Roma yang masih aktif bermain, di bawah Francesco Totti. Selain membawa Roma menjuarai dua Coppa Italia, De Rossi juga merupakan salah satu pemain inti di skuad Italia yang menjadi juara Piala Dunia 2006.


5. Vincenzo Montella


Montella dikenal dengan nama julukan "Pesawat Kecil" karena gayanya yang khas, membentangkan kedua tangan seperti pesawat, setiap kali mencetak gol. Striker ini memperkuat AS Roma dalam periode 1999-2009 dan memiliki kontribusi yang sangat besar dalam membawa klub ini menjadi juara Serie A di musim 2000-2001. Salah satu penampilan terbaik Montella yang akan selalu dikenang fans adalah ketika ia mencetak empat gol dalam pertandingan derby melawan Lazio tahun 2002 sekaligus membawa Roma menang telak dengan skor 5-1.


4. Bruno Conti


Cepat, lincah, dan berbahaya. Bruno Conti adalah gelandang sayap Italia yang memiliki tendangan kaki kiri yang sangat kuat. Conti bermain untuk AS Roma selama 17 tahun, dari tahun 1973 hingga 1990. Ia membawa Roma menjadi juara Serie A di tahun 1983 dan memenangkan empat trofi Coppa Italia untuk klub ini. Tak hanya itu, Conti juga merupakan salah satu pemain terbaik timnas Italia yang menjadi juara turnamen Piala Dunia 1982.


3. Roberto Pruzzo


Roberto Pruzzo adalah satu-satunya pemain AS Roma yang berhasil menjadi top skorer Serie A sebanyak tiga kali. Ia juga menjadi satu-satunya pemain Italia yang mencetak lima gol dalam sebuah pertandingan Serie A. Pruzzo dikenal sebagai seorang striker yang efektif, efisien, dan cerdas. Selama memperkuat AS Roma dari tahun 1978 dan 1988, ia memenangkan satu gelar juara Serie A dan empat trofi Coppa Italia. Total, Pruzzo mencetak 106 gol dari 240 pertandingan bersama AS Roma.


2. Giuseppe Giannini


Sebelum kemunculan Francesco Totti, Giannini adalah legenda terbesar AS Roma. Gelandang ini menjadi kapten Roma selama sembilan tahun, dari tahun 1987 hingga 1996. Ia dikenal sebagai seorang gelandang menyerang yang sangat kreatif dan berperan besar dalam menyusun penyerangan tim. Selama berkarir di AS Roma, Giannini tampil sebanyak 318 kali dan mencetak 49 gol. Prestasi terbaiknya adalah membawa AS Roma menjadi juara Serie A tahun 1983.


1. Francesco Totti


Berbicara soal loyalitas dan kualitas sebagai seorang pesepakbola, tampaknya Francesco Totti sangat pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik AS Roma sepanjang masa. Totti sudah memperkuat Roma sejak tahun 1992, 14 tahun menjadi kapten tim, dan memegang rekor sebagai pemain dengan catatan gol dan penampilan terbanyak untuk AS Roma. Tak hanya membawa Roma menjadi juara Serie A di musim 2000-2001, Totti juga lima kali terpilih sebagai pesepakbola Italia terbaik, satu kali menjadi top skorer Serie A, dan membawa timnas Italia menjadi juara Piala Dunia 2006. Benar-benar seorang pemain yang sempurna!

15 Kiper Spanyol Terbaik Sepanjang Masa

Selain Italia, Spanyol adalah sebuah negara Eropa yang telah menghasilkan banyak penjaga gawang ternama. Beberapa dari penjaga gawang tersebut tak hanya bermain di Spanyol, namun juga berkarir di klub-klub besar di berbagai negara Eropa. Dalam artikel kali ini, IlmuBola akan menyajikan daftar 15 kiper Spanyol terbaik sepanjang masa.

Selain kemampuan individu dan prestasi yang diraih bersama tim nasional maupun klub, leadership skill juga menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan ranking dalam daftar ini. Setujukah anda dengan ranking IlmuBola berikut?

15. Manuel Almunia


Manuel Almunia adalah penjaga gawang Spanyol yang tampil cukup cemerlang ketika membela klub Liga Premier Inggris, Arsenal. Saking memukaunya penampilan Almunia saat itu, ia sempat diisukan akan berganti kewarganegaraan agar bisa tampil untuk timnas Inggris, mengingat pada saat itu Inggris sedang krisis kiper. Sayang, performa baiknya bersama Arsenal tak bertahan lama karena di tahun 2010 Almunia jarang dimainkan karena kalah bersaing dari Szczęsny dan Fabianski.


14. Diego Lopez


Diego Lopez patut dipuji karena ia mampu menggeser posisi Iker Casillas sebagai penjaga gawang utama Real Madrid di musim kompetisi 2013-2014. Pemain ini adalah produk asli youth Academy Real Madrid, namun terpaksa harus meninggalkan El Real karena ia gagal mendapatkan tempat di tim utama. Performanya justru meningkat tajam ketika bermain bersama Villareal, di mana ia dipercaya sebagai kiper nomor satu. Ia pun dibeli kembali oleh Real Madrid, dan saat ini tampil cukup konsisten sebagai penjaga gawang nomor satu, bergantian dengan Iker Casillas.


13. Luis Arconada


Luis Arconada adalah salah satu pemain legendaris Real Sociedad. Penjaga gawang ini mampu membawa tim tersebut dua kali memenangkan gelar juara La Liga, dan tiga kali mendapat penghargaan Zamora Trophy (penghargaan tahunan yang diberikan untuk kiper terbaik di Liga Spanyol). Tak hanya itu, Arconada juga sempat menjadi kapten timnas Spanyol selama beberapa tahun. Sepanjang karirnya, Arconada bermain sebanyak 414 kali dalam periode 15 tahun sebagai pemain Real Sociedad.


12. José Manuel Pinto


Liar, emosional, namun tangguh dalam menjaga gawang. Pinto dikenal sebagai penjaga gawang kedua Barcelona, sebagai pelapis dari kiper utama Victor Valdes. Pemain ini didatangkan dari Celta Vigo setelah menunjukkan performa yang menawan bersama klub tersebut. Bersama Celta, Pinto memenangi Piala Intertoto tahun 2000 dan dianugerahi gelar Zamora Trophy di musim 2005-2006. Bersama Barcelona, Pinto memenangkan empat gelar La Liga dan dua trofi Liga Champions.


11. José Ángel Iribar


Iribar adalah seorang penjaga gawang yang menghabiskan seluruh 18 tahun karirnya bermain untuk Athletic Bilbao. Ia juga menjadi penjaga gawang utama timnas Spanyol yang menjuarai turnamen Euro 1964. Salah satu prestasi individu terbaiknya terjadi di musim 1970-1971, di mana gawang Iribar tidak kebobolan selama sepuluh pertandingan berturut-turut. Selain memenangkan dua gelar La Liga bersama Bilbao, Iribar juga meraih Zamora Trophy pada musim 1969-1970.


10. Salvador Sadurní


Sadurni adalah penjaga gawang paling loyal yang pernah dimiliki oleh Barcelona, karena selama karirnya ia hanya bermain untuk Barcelona. Ia memperkuat tim ini pada periode 1960-1976 dan total tampil sebanyak 247 kali. Bersama Barcelona, ia memenangkan satu gelar juara Liga Spanyol dan tiga trofi Copa Del Rey. Sadurni juga tiga kali meraih Zamora Trophy dan masuk dalam skuad timnas Spanyol yang menjuarai Euro 1964.


9. David De Gea


De Gea adalah seorang penjaga gawang Spanyol yang cukup spesial, karena di usianya yang masih muda (21 tahun) ia sudah berkarir di luar negeri bersama salah satu klub terbesar dunia, Manchester United. Ia dipercaya sebagai penjaga gawang utama Manchester United setelah penjaga gawang andalan mereka, Edwin van der Sar, menyatakan pensiun. Terbukti, De Gea berhasil menjawab kepercayaan itu dengan baik. Ia banyak melakukan berbagai penyelamatan penting dan berperan besar dalam membawa Manchester United menjuarai Liga Inggris musim 2012-2013.


8. Pepe Reina


Pepe Reina adalah pemain asli binaan Youth Academy Barcelona yang terpaksa pindah ke klub lain karena tidak mendapat tempat di tim utama Barcelona. Tak disangka, karirnya bersama klub barunya, Villareal, cukup gemilang. Ia pun akhirnya dibeli oleh Liverpool pada tahun 2005 dan dipercaya menjadi penjaga gawang nomor satu tim ini selama tujuh tahun. Bersama Liverpool, Reina tiga kali berturut-turut terpilih sebagai penjaga gawang terbaik Premier League dari tahun 2005 hingga 2008.


7. Santiago Canizares


Santiago Canizares adalah salah satu pemain terbaik Valencia yang mampu membawa klub ini menjuarai La Liga di tengah dominasi Barcelona dan Real Madrid. Sama seperti Diego Lopez dan Pepe Reina yang tidak gagal mendapat tempat di tim utama, Canizares meninggalkan Madrid untuk bergabung bersama Valencia pada tahun 1998. Tak disangka, di Valencia ia begitu dipuja. Canizares dianggap sebagai sosok penting yang memimpin Valencia memenangkan dua gelar Liga Spanyol, satu trofi Piala UEFA, dan satu trofi Copa Del Rey.


6. Francisco Buyo


Sebelum kemunculan Iker Casillas, Francisco Buyo dianggap sebagai penjaga gawang Real Madrid terbaik sepanjang masa. Pemain ini bermain untuk El Real dari tahun 1986 hingga 1997 serta mempersembahkan enam gelar Liga Spanyol dan dua trofi Piala Spanyol. Buyo juga dua kali dianugerahi penghargaan Zamora Trophy sepanjang karir profesionalnya. Setelah pensiun, ia kini bekerja sebagai sport analyst di stasiun televisi Al-Jazeera.


5. Victor Valdes


Walaupun banyak dikritik karena sering melakukan blunder, secara statistik Valdes sebenarnya adalah salah satu kiper terbaik Spanyol. Ia lima kali dianugerahi Zamora Trophy, dan jumlah tersebut masih bisa terus bertambah karena karirnya sebagai pesepakbola masih relatif panjang. Valdes adalah pemain binaan Youth Academy Barcelona yang dipercaya tampil sebagai kiper utama klub ini sejak tahun 2003. Bersama El Barca, ia memenangkan enam gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions, dan dua trofi Piala Dunia Antarklub.


4. Andoni Zubizarreta


Zubizarreta adalah kiper andalan timnas Spanyol yang tampil dalam empat Piala Dunia dan tiga turnamen Euro. Ia juga memiliki catatan rekor yang cukup impresif, di mana ia tampil sebanyak 622 kali di Liga Spanyol dan hanya kebobolan 626 gol. Selama 18 tahun berkarir, Zubizarreta tampil untuk tiga klub besar, Barcelona, Valencia, dan Athletic Bilbao. Bersama Barcelona, ia memenangkan empat gelar La Liga dan satu trofi Piala Champions.


3. Antoni Ramallets


Jika ada penjaga gawang Barcelona yang dianggap lebih sukses dan berkualitas daripada Zubizarreta dan Victor Valdes, maka sosok tersebut bernama Antoni Ramallets. Ramallets bermain untuk El Barca selama 16 tahun, dari tahun 1946 hingga 1962. Selama periode tersebut, ia membawa Barcelona meraih enam gelar juara La Liga dan lima trofi Copa del Rey. Tak hanya itu, ia juga lima kali meraih gelar Zamora Trophy. Sepanjang karirnya, Ramallets tampil dalam 35 pertandingan bersama timnas Spanyol.


2. Ricardo Zamora


Tak hanya sekedar tangguh, Ricardo Zamora bahkan sering dianggap sebagai kiper terbaik dalam sejarah sepakbola Spanyol. Namanya diabadikan sebagai nama penghargaan tahunan yang diberikan untuk penjaga gawang terbaik di Liga Spanyol.  Sepanjang karirnya dari tahun 1916 hingga 1937, Zamora tampil untuk tiga klub besar Spanyol, Barcelona, Espanyol, dan Real Madrid. Salah satu penampilannya yang paling dikenang adalah ketika ia tampil sebagai penjaga gawang timnas Spanyol dalam pertandingan melawan Inggris. Ia berhasil membawa Spanyol memenangi pertandingan tersebut dan tetap tampil full-time walaupun mengalami patah tulang dada.


1. Iker Casillas


Berdasarkan kemampuan menjaga gawang, leadership skill, serta prestasi yang diraih bersama klub dan tim nasional, nampaknya Iker Casillas sangat pantas ditempatkan dalam posisi teratas dalam daftar kiper Spanyol terbaik sepanjang masa ini. Dipercaya sebagai kiper utama Madrid sejak tahun 2000, Casillas sejauh ini sudah mempersembahkan lima gelar La Liga dan dua trofi Liga Champions untuk El Real. Tak hanya itu, Casillas juga merupakan penjaga gawang timnas Spanyol yang menjuarai turnamen World Cup 2010, Euro 2008, dan Euro 2012. Prestasi lain Casillas adalah saat dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik dunia versi FIFA selama lima tahun berturut-turut, dari tahun 2008 hingga 2012.