15 Bek Jerman Terbaik Sepanjang Sejarah

Selain memiliki gelandang dan striker yang berkualitas, Jerman juga memiliki ratusan bek yang tangguh. Negara ini telah melahirkan banyak defender kelas dunia, seperti Franz Beckenbauer, Jurgen Kohler, Andreas Brehme, Matthias Sammer, dan masih banyak lagi. Pertanyaannya, siapakah yang terbaik di antara mereka?

Untuk menjawab pertanyaan tentang defender Jerman terbaik sepanjang masa, IlmuBola.com menyajikan artikel berikut. Di sini, kami membuat ranking pemain belakang dari negeri Bavaria yang disusun berdasarkan skill individu, prestasi, maupun kontribusi mereka di dunia sepakbola.


15. Christoph Metzelder


Seandainya tidak sering dilanda cedera, Metzelder bisa saja menduduki ranking yang lebih tinggi dalam daftar ini. Tak hanya berprestasi di Jerman, Metzelder menjalani karir yang cukup sukses di Real Madrid, di mana ia dipercaya menjadi defender nomor satu El Real selama beberapa tahun, berduet dengan Ricardo Carvalho. Pemain ini memenangkan satu gelar Bundesliga saat bermain untuk Borussia Dortmund dan meraih satu trofi La Liga sebagai pemain Real Madrid.



14. Arne Friedrich


Arne Friedrich adalah pemain dengan fisik yang sangat kuat. Tak hanya itu, ia bisa dimainkan di berbagai posisi. Posisi utamanya adalah sebagai bek sayap, namun terkadang ia juga dimainkan sebagai bek tengah, gelandang sayap, dan gelandang tengah. Prestasi terbaik Friedrich dilalui saat bermain untuk Hertha Berlin, di mana ia berhasil memenangkan satu trofi DFB Pokal tahun 2002. Bersama timnas Jerman, Friedrich sukses meraih tempat ketiga dalam Piala Dunia 2006 dan 2010 serta menjadi finalis Euro 2008.


13. Guido Buchwald


Guido Buchwald adalah seorang bek tengah asal Jerman yang bermain dalam periode 1984-1994. Ia dikenal sebagai sosok defender dengan kemampuan marking yang sangat baik dan kerap membuat striker kelas dunia kewalahan. Buchwald dijuluki dengan nama "Diego," karena ia beberapa kali diberi tugas untuk menjaga bintang sepakbola Argentina, Diego Maradona. Prestasi terbaiknya adalah menjuarai Piala Dunia 1990 dan dua kali memenangkan Bundesliga bersama Stuttgart.


12. Per Mertesacker


Tinggi, kuat, dan jago dalam mengantisipasi bola-bola atas. Per Mertesacker adalah salah satu menara tangguh pertahanan Jerman yang memperkuat tim Uber Allez sejak tahun 2004. Walaupun permainannya sebagai bek sangat solid, Mertesacker masih sangat minim gelar juara. Satu-satunya trofi prestisius yang ia raih adalah gelar DFB Pokal 2006 saat bermain bersama Werder Bremen. Selain itu, Mertesacker juga terkenal sebagai bek yang selalu bermain bersih, di mana ia pernah menjalani 31 pertandingan berturut-turut tanpa mendapat kartu kuning maupun kartu merah.


11. Klaus Augenthaler


Augenthaler adalah seorang bek tengah yang menjalani seluruh karirnya bermain untuk satu klub, Bayern Munich. Ia bermain untuk Munich dalam periode 1976-1991, mempersembahkan tujuh gelar Bundesliga dan tiga trofi DFB Pokal. Loyalitas dan kualitasnya sebagai seorang bek tengah membuat Augenthaler sering disebut sebagai bek terbaik Bayern Munich sepanjang masa, setelah Franz Beckenbauer. Ia juga berperan penting dalam membantu Jerman Barat menjuarai Piala Dunia 1990.


10. Stefan Reuter


Kualitas Stefan Reuter sebagai seorang defender tak perlu diragukan lagi. Tak hanya kuat, Reuter juga disebut sebagai salah satu bek tercepat di dunia. Ia mampu berlari 100 meter dalam waktu 11 detik, membuat striker lawan sering merasa frustrasi. Reuter juga disebut sebagai salah satu pemain Borussia Dortmund terbaik sepanjang masa karena kontribusinya dalam memimpin klub ini memenangkan tiga gelar Bundesliga dan satu trofi Liga Champions.


9. Hans-Georg Schwarzenbeck


Schwarzenbeck adalah partner sejati Franz Beckenbauer di era 1970an. Duetnya bersama Beckenbauer membawa timnas Jerman Barat merajai dunia sepakbola internasional dengan memenangkan Piala Dunia 1974 dan Euro 1972. Tak hanya itu, Schwarzenbeck juga cukup berprestasi di level klub, di mana ia membantu Bayern Munich memenangkan enam gelar Bundesliga, tiga trofi DFB Pokal, dan tiga trofi Piala Champions. 


8. Bernard Dietz


Bernard Dietz adalah seorang defender yang dipercaya menjadi kapten timnas Jerman Barat setelah periode kepemimpinan Franz Beckenbauer dan Berti Vogts. Tak hanya tangguh dalam bertahan, Dietz juga cukup produktif dalam mencetak gol. Sepanjang karirnya dalam periode 1970-1987, Dietz mencetak lebih dari 70 gol. Salah satu pertandingan terbaiknya adalah ketika mencetak empat gol dan membawa klubnya, Duisburg, mengalahkan Bayern Munich dengan skor 6-3. Prestasi terbaiknya adalah memimpin timnas Jerman Barat menjuarai turnamen Euro 1980.


7. Berti Vogts


Selain Beckenbauer dan Gerd Muller, Berti Vogts mungkin dianggap sebagai pemain dengan kontribusi terbesar yang membantu Jerman Barat memenangkan Euro 1972 dan World Cup 1974. Sepanjang karirnya, Vogts dikenal sebagai seorang bek kanan dengan daya jelajah yang tinggi, membuatnya dijuluki sebagai "Der Terrier." Pemain ini menghabiskan seluruh karirnya bersama Borussia Monchengladbach, di mana ia memenangkan lima gelar Bundesliga dan tiga trofi Piala UEFA.


6. Phillip Lahm


Walaupun bertubuh kecil, kekuatan dan kepemimpinan Lahm tak perlu diragukan lagi. Ia bisa dimainkan sebagai bek kiri maupun bek kanan, cepat, serta sangat rajin dalam membantu penyerangan tim. Kepemimpinannya yang sangat bagus membuat Lahm dipercaya menjadi kapten timnas Jerman maupun Bayern Munich. Bersama Bayern, Lahm memenangkan enam gelar Bundesliga, lima trofi DFB Pokal, dan satu trofi Liga Champions.


5. Jurgen Kohler


Ditinjau dari kemampuan bertahan saja, seperti tackling, marking, dan heading, Kohler mungkin layak disebut sebagai yang terbaik di daftar ini. Ia bermain untuk timnas Jerman dalam periode 1986-1998, membantu negaranya menjuarai World Cup 1990 dan Euro 1996. Ketangguhan Kohler bahkan membuat para striker terbaik dunia, seperti Van Basten dan Maradona, merasa kewalahan. Di level klub, Kohler memenangkan tiga gelar Bundesliga, satu trofi Liga Champions, dan satu gelar Serie A.


4. Lothar Matthaus


Lothar Matthaus pada awalnya berposisi sebagai seorang gelandang menyerang, namun beralih menjadi seorang bek tengah di akhir karirnya. Ia dikenal sebagai seorang pesepakbola dengan kualitas yang komplit, mampu menyerang dan bertahan dengan sangat baiknya, memiliki leadership skill yang bagus, serta sering mencetak gol melalui set-pieces. Tak hanya itu, Matthaus juga memegang rekor sebagai pemain dengan jumlah penampilan terbanyak untuk timnas Jerman, dengan total 155 pertandingan. Ia memenangkan satu trofi World Cup 1990, satu trofi Euro 1996, tujuh gelar Bundesliga, dan satu gelar Serie A.


3. Matthias Sammer


Sama seperti Matthaus, Sammer adalah seorang gelandang tengah yang beralih posisi sebagai seorang defender. Prestasi terbaik Sammer terjadi di tahun 1996, di mana ia membawa timnas Jerman menjuarai Euro 1996 sekaligus meraih penghargaan Ballon d'Or. Tak hanya itu, ia juga bergabung bersama Ronald Koeman dan Daniel Passarella sebagai salah satu defender yang paling banyak mencetak gol di sepanjang karirnya.


2. Andreas Brehme


Brehme adalah penentu kemenangan timnas Jerman Barat di Piala Dunia 1990. Saat itu, tendangan penaltinya di partai final membawa negaranya mengalahkan Argentina dengan skor 1-0. Brehme dikenal sebagai seorang bek kiri yang memiliki kontribusi besar dalam penyerangan tim. Ia sering mencetak gol melalui bola-bola mati dan kerap mengirimkan crossing akurat dari sayap kiri. Sepanjang karirnya, Brehme menjuarai dua gelar Bundesliga (masing-masing sekali saat bermain untuk Bayern Munich dan Kaiserslautern) dan satu gelar Serie A (bersama Inter Milan).


1. Franz Beckenbauer


Tak hanya pantas disebut sebagai bek terbaik Jerman, Beckenbauer bahkan layak disebut sebagai defender terbaik dalam sejarah sepakbola. Ia menunjukkan prestasi yang luar biasa, baik di level timnas, di level klub, sebagai pemain, dan sebagai pelatih. Beckenbauer menjadi sosok sentral yang membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 1974, serta mengulang prestasi yang sama sebagai pelatih di Piala Dunia 1990. Di level klub, ia memenangkan lima gelar Bundesliga dan tiga trofi Piala Champions. Sebagai seorang defender, Beckenbauer tak hanya tangguh dalam bertahan. Ia memiliki teknik tinggi, dribbling yang bagus, serta kemampuan untuk mengatur serangan tim. Beckenbauer bahkan menjadi salah satu sosok pertama yang memperkenalkan posisi libero dalam dunia sepakbola.

15 Pemain Napoli Terbaik Sepanjang Masa

Napoli adalah salah satu klub Liga Italia dengan sejarah yang dramatis. Klub ini tidak sebesar Juventus, AC Milan, dan AS Roma; serta sering dianggap sebagai klub kecil. Namun jangan salah, Napoli secara konsisten menunjukkan kualitas mereka sebagai salah satu kuda hitam terkuat di dunia persepakbolaan Italia. Mereka beberapa kali mencuri gelar-gelar prestisius dari klub-klub besar negara ini.

Dalam artikel ini, IlmuBola.com akan mengajak anda membaca profil 15 pemain terbaik Napoli dari masa ke masa. Ranking dalam daftar ini tidak hanya dibuat berdasarkan statistik individu setiap pemain saja, namun juga kontribusi yang sudah mereka sumbangkan untuk Napoli. Tanpa perlu panjang lebar, berikut daftarnya:


15. Gianfranco Zola


Gianfranco Zola patut berterimakasih pada Napoli karena klub inilah yang benar-benar menjadikannya seorang pesepakbola ternama. Di klub ini, ia mendapat kesempatan belajar dari legenda sepakbola dunia, Diego Maradona. Belajar langsung di bawah bimbingan Maradona, Zola mengembangkan gaya bermain yang nyaris sama dengan sang legenda. Keduanya sama-sama memiliki kaki kiri yang dominan, sama-sama memiliki dribbling dan teknik yang bagus, serta sama-sama visioner dan kreatif. Selama bermain untuk Napoli dalam periode 1989-1993, Zola memenangkan satu gelar Serie A dan satu trofi Suppercopa Italiana.


14. José Altafini


Jose Altafini adalah seorang striker kelahiran Brazil yang sempat bermain untuk timnas Italia. Pemain ini bergabung bersama Napoli pada periode 1965-1972, mencetak 97 gol dari 234 penampilan. Walaupun sama sekali tidak memenangkan trofi saat bermain untuk Napoli, Altafini tetap dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dari klub ini. Ia selalu menunjukkan gaya permainan yang menghibur khas Brazil, dengan teknik tinggi yang memukau.


13. Andrea Carnevale


Andrea Carnevale adalah striker Italia yang menjadi pelapis Diego Maradona di masa-masa kejayaan Napoli di tahun 1980-an. Tak hanya berperan sebagai cadangan, Carnevale pun terkadang dimainkan sebagai pendamping Maradona. Di Napoli, ia memenangkan dua gelar Liga Italia, satu trofi Piala UEFA, dan satu trofi Coppa Italia. Selama empat tahun bermain untuk Napoli, Carnevale total mencetak 47 gol dari 154 penampilan. 


12. Paolo Cannavaro


Paolo Cannavaro adalah adik kandung dari Fabio Cannavaro, salah satu defender Italia terbaik sepanjang masa. Kakak beradik ini lahir dan tumbuh di kota Naples, tempat Napoli bermarkas. Walaupun prestasinya tidak sehebat sang kakak, Paolo jauh lebih loyal terhadap tanah kelahirannya daripada Fabio. Ia membawa Napoli melewati masa-masa pahit ketika terdegradasi ke Serie B, hingga sekarang dianggap sebagai salah satu klub terbaik di Serie A. 


11. Bruno Giordano


Bruno Giordano adalah striker Italia yang bermain untuk Napoli selama tiga tahun, dari 1985 hingga 1988. Dalam periode tersebut, Giordano membuat trisula penyerangan bersama Diego Maradona dan Careca yang dikenal dengan nama Ma-Gi-Ca. Trio ini berperan besar dalam membawa Napoli menjuarai Serie A tahun 1987 dan dianggap sebagai salah satu barisan penyerangan terkuat di dunia. Total, Giordano mencetak 37 gol dari 109 penampilan.


10. Antonio Juliano


Antonio Juliano adalah seorang gelandang asal Italia dan merupakan salah satu pemain paling loyal dalam sejarah Napoli. Pemain ini bermain untuk Napoli selama 16 tahun, dari 1962 hingga 1978. Ia beberapa tahun ditunjuk sebagai kapten klub ini dan merupakan bagian dari skuad timnas Italia yang menjuarai turnamen Euro 1968. Selama aktif bermain, Juliano dikenal sebagai seorang gelandang tengah yang sama-sama kuat dalam bertahan maupun menyerang.


9. Attila Sallustro


Attila Sallustro adalah seorang penyerang Italia yang lahir di Paraguay. Ia merupakan top skorer kedua Napoli sepanjang masa, di bawah Diego Maradona. Sallustro bermain untuk Napoli dalam periode 1925-1937, mencetak 108 gol dari 266 penampilan. Sallustro yang merupakan putra keluarga yang sangat kaya bahkan menolak untuk digaji selama bermain untuk Napoli saat klub tersebut mengalami krisis keuangan. Karena kontribusinya yang besar, Sallustro dijuluki sebagai "Il Divino."


8. Dino Zoff


Sebelum dikenal sebagai kiper legendaris Juventus, Dino Zoff terlebih dahulu bermain untuk Napoli. Bahkan, di Napoli-lah potensinya sebagai seorang kiper mulai diakui publik Italia. Zoff bermain untuk klub ini dalam periode 1967-1972, dan di tahun 1968-lah ia mengawali debutnya sebagai kiper nomor satu timnas Italia. Walaupun tidak memenangkan satu trofi-pun bersama Napoli, kontribusi Zoff untuk Napoli tetap diapresiasi oleh para fans klub ini.


7. Careca


Careca adalah duet sehati Diego Maradona di masa-masa kejayaan Napoli dalam paruh kedua dekade 1980-an. Penyerang asal Brazil ini dibeli dari Sao Paulo serta membantu klub ini memenangkan satu gelar Serie A dan satu trofi Piala UEFA. Dengan total 95 gol dari 221 penampilan, Careca merupakan top skorer keenam Napoli sepanjang masa. Karirnya bersama timnas Brazil juga cukup cemerlang, di mana ia mencetak 30 gol dari 64 penampilan.


6. Ezequiel Lavezzi


Lavezzi adalah seorang striker asal Argentina yang bermain untuk Napoli dari tahun 2007 hingga 2012. Ia dibeli dari klub Argentina, San Lorenzo dengan harga enam juta Euro. Penampilan gemilangnya di Napoli membuat Lavezzi dijuluki sebagai "The New Maradona" oleh fans klub ini. Duetnya bersama Edinson Cavani sempat dianggap sebagai salah satu duet striker terbaik di Serie A. Di Napoli, Lavezzi meraih penghargaan sebagai pemain terbaik Serie A 2010 dan memenangkan Coppa Italia 2012.


5. Giuseppe Bruscolotti


Giuseppe Bruscolotti merupakan seorang defender Italia yang memegang rekor jumlah penampilan terbanyak di Napoli. Pemain ini bermain untuk Gli Azzuri dalam periode 1972-1988, memenangkan satu gelar Serie A dan dua trofi Coppa Italia. Walaupun permainannya tidak menonjol, namun kehadiran Bruscolotti di lini pertahanan Napoli sangat esensial. Selama enam belas tahun bergabung bersama Napoli, Bruscolotti bermain dalam 511 pertandingan dan mencetak 11 gol.


4. Edinson Cavani


Cavani adalah seorang target-man asal Uruguay yang bermain untuk Napoli dari tahun 2010-2013. Ia dianggap sebagai striker terbaik yang pernah bermain untuk klub ini setelah era Diego Maradona. Cavani dikenal sebagai seorang striker yang sangat kuat, efektif, dan memiliki insting mencetak gol yang sangat tinggi. Selain membawa Napoli menjuarai Coppa Italia tahun 2012, Cavani juga menjadi top skorer Serie A musim 2012-2013 dengan total 29 gol.


3. Marek Hamšík


Marek Hamsik adalah seorang gelandang serba bisa asal Slovakia yang memiliki potensi menjadi salah satu legenda terbesar Napoli. Pemain ini dibeli dari Brescia pada tahun 2007 dan sejak saat itu selalu menunjukkan performa yang signifikan. Bersama Lavezzi dan Cavani, Hamsik membuat barisan penyerangan Napoli menjadi salah satu yang paling disegani di kompetisi Serie A. Sekarang, Hamsik dipercaya sebagai kapten Napoli dan sudah mempersembahkan satu gelar Coppa Italia untuk tim ini.


2. Ciro Ferrara


Sama seperti Dino Zoff, Ciro Ferrara adalah seorang pemain andalan Napoli sebelum menjadi salah satu legenda di Juventus, klub di mana ia memenangkan lebih banyak trofi. Bedanya, Ferrara bermain lebih lama di Napoli dan memiliki kontribusi yang lebih signifikan. Bek tengah Italia ini memperkuat Gli Azzuri dari tahun 1984 hingga 1994, membantu klub ini memenangkan dua gelar Serie A, satu trofi Piala UEFA, dan satu trofi Coppa Italia. Ferrara bahkan sudah dipercaya sebagai bek tengah nomor satu Napoli saat masih berusia 17 tahun.


1. Diego Armando Maradona


Maradona adalah sosok yang sangat dipuja oleh fans Napoli. Bagaimana tidak, jika tidak ada Maradona, Napoli mungkin tak akan pernah merasakan gelar juara Serie A. Bermain untuk klub ini dari tahun 1984-1991, Maradona mempersembahkan dua gelar Scudetto, satu trofi Piala UEFA, dan satu gelar Coppa Italia. Ia juga memegang rekor sebagai top skorer Napoli sepanjang masa dengan 115 gol dari 259 penampilan. Tak hanya itu, ketika bermain untuk Napoli, ia berhasil membantu timnas Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986.

15 Striker AC Milan Terbaik Dalam Sejarah

Kesuksesan AC Milan dalam dunia sepakbola internasional tak bisa lepas dari peranan para striker mereka yang berkualitas. Para striker AC Milan ini menjadi tumpuan utama tim dalam mencetak gol dan hampir selalu muncul sebagai penentu kemenangan tim. Tak heran jika banyak yang menganggap peran para striker AC Milan ini merupakan yang terpenting dibandingkan posisi lainnya.

Di artikel ini, IlmuBola akan mengulas daftar 15 pemain depan AC Milan terbaik dari masa ke masa. Tak hanya berasal dari Italia, ternyata cukup banyak striker asing yang mampu meraih banyak prestasi di klub ini. Kira-kira, siapakah yang layak menyandang gelar sebagai striker Milan terbaik sepanjang masa?


15. Alexandre Pato


Alexandre Pato bergabung ke Milan dari Internacional ketika masih berusia 18 tahun. Ia dipercaya sebagai talenta muda yang mampu menjadi ujung tombak lini penyerangan Milan. Memang, Pato memiliki teknik yang sangat bagus serta naluri mencetak gol yang tinggi. Sayang, pemain ini sangat sering dilanda cedera dan menghabiskan sebagian besar waktunya di Milan untuk memulihkan cederanya. Sebelum pindah ke Corinthians pada tahun 2013, Pato memenangkan satu gelar Serie A di AC Milan.


14. Jon Dahl Tomasson


Periode terbaik Jon Dahl Tomasson di AC Milan terjadi pada musim 2003-2004, di mana ia berperan penting dalam membantu Milan menjuarai Serie A. Selebihnya, penyerang asal Denmark ini lebih sering tampil sebagai super-sub bagi striker Andriy Shevchenko. Karena jarang mendapat kesempatan bermain, terlebih dengan kedatangan Christian Vieri, Tomasson akhirnya memutuskan pindah ke Stuttgart pada tahun 2005. Di AC Milan, ia memenangkan satu trofi Coppa Italia dan satu gelar Serie A.


13. Alberto Gilardino


Alberto Gilardino adalah seorang striker yang sangat efektif. Ia memiliki kaki kiri dan kanan yang sama-sama kuat serta handal dalam mencetak gol melalui sundulan kepala. Pemain ini dibeli AC Milan dari Parma dengan nilai transfer 25 juta Euro. Di Milan, ia berhasil memenangkan satu trofi Liga Champions dan satu trofi FIFA Club World Cup. Walaupun cukup produktif dalam mencetak gol, penampilan Gilardino sering tidak konsisten sehingga ia akhirnya dijual ke Fiorentina pada tahun 2008.


12. Oliver Bierhoff


Oliver Bierhoff adalah salah satu striker Jerman terbaik sepanjang masa. Ia bergabung dengan AC Milan di tahun 1998, setelah musim sebelumnya menjadi top skorer Serie A bersama Udinese. Bierhoff adalah seorang striker dengan kemampuan heading yang sangat bagus dan mencetak banyak gol melalui sundulan kepala. Duetnya bersama George Weah berhasil mempersembahkan satu gelar Serie A untuk AC Milan di musim 1998-99.


11. Robinho


Robinho harus berterimakasih kepada AC Milan karena klub inilah yang menyelamatkan karirnya setelah gagal bersinar di Manchester City. Pemain ini dibeli Milan dari City pada tahun 2010 dengan nilai transfer 18 juta Euro. Ia langsung bersinar di musim pertamanya di AC Milan, di mana duetnya bersama Zlatan Ibrahimovic memimpin klub ini meraih gelar Serie A. Di Milan, Robinho sering dimainkan sebagai seorang second striker, terkadang sebagai winger.


10. Zlatan Ibrahimović


Ibrahimovic memang hanya bermain selama dua musim di AC Milan, namun performanya yang luar biasa membuat Ibra dianggap sebagai salah satu striker terbaik yang pernah bermain untuk klub ini. Teknik, kemampuan dribbling, dan insting mencetak golnya yang sangat tinggi membuat Ibrahimovic kerap dibanding-bandingkan dengan striker legendaris AC Milan, Marco van Basten. Selama dua tahun bermain untuk klub ini, Ibrahimovic memenangkan satu gelar Serie A dan satu kali menjadi top skorer Liga Italia.


9. Pietro Paolo Virdis


Pietro Paolo Virdis adalah seorang striker asal Italia yang bermain untuk AC Milan selama lima tahun dalam periode 1984-1989. Di Milan, ia memenangkan satu gelar Serie A, satu trofi Piala Champions, serta menjadi top skorer Liga Italia di tahun 1987. Karena usianya yang sudah cukup tua, Virdis akhirnya meninggalkan Milan di tahun 1989 untuk bergabung bersama Lecce. Ia akhirnya pensiun sebagai pesepakbola profesional di tahun 1991.


8. Marco Simone


Marco Simone adalah seorang penyerang sayap lincah asal Italia yang bergabung bersama AC Milan selama sembilan tahun. Ia dibeli AC Milan dari Como pada tahun 1989, dan selama bergabung di AC Milan Simone menjadi pemain favorit Arigo Sacchi dan Fabio Capello. Simone menunjukkan performa terbaiknya walaupun harus bersaing dengan striker kelas dunia seperti Marco van Basten, George Weah, dan Roberto Baggio. Selama berkarir di Milan, Simone memenangkan dua trofi Liga Champions dan empat gelar Serie A.


7. José Altafini


Jose Altafini adalah penyerang asal Brazil yang bermain untuk AC Milan dalam periode 1958-1969. Bersama Lionel Messi, Altafini menjadi pencetak gol terbanyak dalam satu musim kompetisi Liga Champions dengan total 14 gol. Karir Altafini di AC Milan cukup sukses, di mana ia memenangkan tiga gelar Serie A dan dua trofi Piala Champions. Ia juga merupakan striker yang bermain untuk dua tim nasional yang berbeda, Brazil dan Italia.


6. Daniele Massaro


Daniele Massaro adalah salah satu striker dengan penampilan terbanyak di AC Milan. Pemain ini bermain dalam periode 1986-1995, di mana ia memenangkan empat gelar Serie A dan dua trofi Liga Champions. Massaro juga merupakan bagian dari timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 1982, walaupun sama sekali tidak bermain dalam turnamen tersebut. Periode terbaik Massaro di Milan terjadi di musim 1993-94, di mana ia menjadi top skorer Milan sekaligus mencetak dua gol dalam final Liga Champions, mengalahkan Barcelona dengan skor 4-0.


5. George Weah


Prestasi individu terbaik Weah di AC Milan adalah memenangkan penghargaan Ballon d'Or di tahun 1995. Selama empat tahun bergabung dengan klub ini, Weah menunjukkan performa yang brilian. Ia kerap mencetak gol-gol indah serta mempersembahkan dua gelar Serie A untuk Milan. Duetnya bersama Marco van Basten dan Oliver Bierhoff sempat dianggap sebagai duet paling berbahaya di Serie A di akhir tahun 1990-an.


4. Marco van Basten


Jika saja tidak harus pensiun dini karena cedera, Marco van Basten bisa saja menduduki peringkat teratas dalam daftar ini. Van Basten bermain untuk Milan dalam periode 1987-1995. Catatan golnya cukup fantastis, di mana ia berhasil mencetak 124 gol dari 201 penampilan. Selama delapan tahun bergabung bersama Milan, ia memenangkan tiga gelar Serie A dan dua trofi Piala Champions. Tak hanya itu, ia juga dua kali menjadi top skorer Liga Italia dan sekali terpilih sebagai pemain terbaik dunia versi FIFA.


3. Gunnar Nordahl


Dengan total 221 gol yang dicetaknya dari 268 penampilan, Gunnar Nordahl adalah top skorer AC Milan sepanjang masa. Pemain ini bermain untuk Rossonero dari tahun 1948 hingga 1956, memenangkan dua gelar Serie A dan empat trofi Coppa Italia. Bersama rekan senegaranya dari Swedia, Gunnar Gren dan Nils Liedholm, Nordahl membentuk trio penyerangan yang dikenal dengan nama Gren-No-Li. Sepanjang karirnya di Milan, Nordahl lima kali menjadi top skorer Serie A.


2. Filippo Inzaghi


Cerdas dan efektif. Inzaghi memang bukan seorang striker dengan kemampuan fisik yang luar biasa, namun ia sangat pandai dalam menempatkan posisi dan efektif dalam menyelesaikan peluang. Ia bermain untuk AC Milan selama 11 tahun, memenangkan dua trofi Liga Champions dan dua gelar Serie A. Inzaghi adalah salah satu striker AC Milan yang paling loyal, di mana ia tetap memutuskan untuk bermain bersama klub ini di usia 39 tahun. Penampilan terakhirnya bersama klub ini terjadi di bulan Mei 2012 dalam pertandingan melawan Novara, di mana Inzaghi mencetak sebuah gol yang menentukan kemenangan Milan.


1. Andriy Shevchenko


Gelar striker AC Milan terbaik sepanjang masa tampaknya pantas diberikan pada Andriy Shevchenko. Striker asal Ukraina ini bermain untuk Milan selama delapan tahun, memenangkan satu gelar Serie A dan satu trofi Liga Champions. Periode terbaik Shevchenko terjadi di musim 2003-04, di mana ia berhasil membawa Milan menjuarai Serie A sekaligus menjadi top skorer kompetisi ini. Tak hanya itu, di tahun yang sama ia juga memenangkan gelar Ballon d'Or. Total, Shevchenko mencetak 175 gol dari 322 penampilan di AC Milan.

15 Pemain PSV Eindhoven Terbaik Sepanjang Sejarah

Selain Ajax Amsterdam dan Feyenoord Rotterdam, PSV bisa disebut sebagai salah satu klub tersukses di Liga Belanda. Klub ini telah memenangi puluhan gelar juara baik di kompetisi domestik maupun di Liga Eropa. Tak hanya itu, PSV juga telah melahirkan puluhan pesepakbola berkualitas yang mampu bersinar di kompetisi internasional.

Siapa sajakah pesepakbola PSV Eindhoven terbaik sepanjang masa? Pertanyaan inilah yang akan coba dijawab oleh IlmuBola.com dalam artikel kali ini. Di sini, kami menghadirkan daftar 15 pesepakbola yang memiliki peran besar dalam mempersembahkan berbagai trofi bergengsi untuk PSV Eindhoven.


15. Dennis Rommedahl


Dennis Rommedahl bermain untuk PSV dalam periode 1997-2004. Ia berposisi sebagai seorang gelandang kanan yang terkadang bisa dimainkan sebagai seorang striker. Karirnya bersama PSV cukup gemilang, di mana ia mampu memenangkan empat titel Eredivisie. Selama di PSV, Rommedahl dikenal sebagai seorang gelandang sayap yang cepat yang memiliki kemampuan crossing yang akurat. Total, Rommedahl bermain dalam 161 pertandingan dan mencetak 27 gol untuk PSV.


14. Gerald Vanenburg


Vanenburg adalah seorang penyerang sayap kanan yang cukup sukses berkarir di Liga Belanda. Ia memenangkan tiga gelar Eredivisie bersama Ajax Amsterdam dan lima gelar Eredivisie di PSV. Pemain ini berkarir di PSV dari tahun 1986 hingga 1993, mencetak 48 gol dari 199 penampilan. Tak hanya berjaya di kompetisi domestik, Vanenburg juga meraih satu trofi Piala Champions tahun 1988 bersama PSV. Tak hanya itu, ia juga merupakan bagian dari timnas Belanda yang menjuarai Euro 1988.


13. Ronald Koeman


Selama tiga tahun bermain untuk PSV, Ronald Koeman berhasil memenangkan tiga gelar Eredivisie. Tak hanya itu, ia juga membantu klub ini memenangkan satu trofi Piala Champions 1988. Sepanjang karirnya, Ronald Koeman dikenal sebagai salah satu sweeper terbaik di dunia. Ia tangguh dalam bertahan, namun juga sangat aktif dalam membantu penyerangan tim. Ronald Koeman juga merupakan seorang eksekutor tendangan bebas dan tendangan penalti yang cukup handal.


12. René van de Kerkhof


Rene van de Kerkhof adalah seorang gelandang kanan yang bermain untuk PSV dalam periode 1973-1983. Ia dikenal sebagai pemain berstamina tinggi dengan daya jelajah yang sangat luas. Selama sepuluh tahun berkarir bersama PSV, van de Kerkhof memenangkan tiga gelar Eredivisie. Ia juga menjadi andalan timnas Belanda dalam turnamen Piala Dunia 1978, turnamen di mana tim tersebut berhasil menjadi runner-up. Sepanjang karirnya, Rene van de Kerkhof mencetak 85 gol dari 278 penampilan untuk PSV.


11. Ruud van Nistelrooy


Sebelum dikenal sebagai striker yang penuh prestasi di dunia internasional, Ruud van Nistelrooy terlebih dahulu menjalani karir sebagai pemain PSV dari tahun 1998 hingga 2001. Ia dua kali mempersembahkan gelar Eredivisie untuk klub ini dan dua kali menjadi top skorer Liga Belanda. Catatan karir terbaik Nistelrooy di PSV terjadi di musim 1998-99 di mana ia mencetak 31 gol dari 34 pertandingan liga. Setelah penampilan gemilangnya bersama PSV, ia pun ditransfer ke Manchester United dengan nilai 14 juta Euro.


10. Romario


Romario adalah satu dari sedikit pemain sepakbola yang berhasil mencetak lebih dari 1.000 gol di sepanjang karirnya. Ia bermain untuk PSV selama lima tahun dalam periode 1988-1993. Di klub ini, Romario memenangkan tiga gelar Eredivisie dan dua trofi Piala KNVB. Tak hanya itu, ia juga tiga tahun berturut-turut menjadi top skorer Liga Belanda, dari musim kompetisi 1988-1989 hingga 1990-1991. Total, Romario mencetak 165 gol dari 167 penampilan di PSV.


9. Willy van de Kerkhof


Willy van de Kerkhof adalah saudara kembar Rene van de Kerkhof. Dibandingkan saudaranya, Willy lebih loyal pada PSV, di mana ia bermain selama 15 tahun, dari tahun 1973 hingga 1988. Ia memenangkan enam gelar Eredivisie dan dua kali membawa timnas Belanda menjadi runner-up Piala Dunia 1974 dan 1978. Dengan total penampilan yang mencapai 481 pertandingan, Willy van de Kerkhof termasuk sebagai salah satu pemain terbanyak yang pernah tampil untuk PSV.


8. André Ooijer


Andre Ooijer adalah seorang pemain asal Belanda yang sering disebut sebagai bek tengah PSV sepanjang masa. Pemain ini bergabung bersama PSV dalam periode 1997-2006 dan memenangkan lima gelar Eredivisie. Selain bisa bermain sebagai seorang bek tengah, Ooijer juga terkadang bisa diposisikan sebagai seorang bek kanan. Pemain ini menjadi pelapis Michael Reiziger dan Jaap Stam di timnas Belanda. Pemain ini mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola profesional pada tahun 2012 di klub yang menjadi rival abadi PSV, Ajax Amsterdam.


7. Mark van Bommel


Determinasi dan kepemimpinan Mark van Bommel merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan PSV merajai persepakbolaan Belanda di awal tahun 2000-an. Bermain untuk PSV dari tahun 1999 hingga 2005, van Bommel benar-benar menunjukkan peran yang sangat penting. Ia fasih bermain sebagai seorang gelandang bertahan, namun juga sekaligus mengambil posisi sebagai playmaker tim. Selama enam tahun bermain untuk PSV, van Bommel memenangkan empat gelar Eredivisie dan dua kali terpilih sebagai pemain terbaik Belanda.


6. Luc Nilis


Luc Nilis adalah seorang striker asal Belgia yang menjadi salah satu pencetak gol terbanyak PSV Eindhoven. Ia bermain untuk klub ini dalam periode 1994-2000 dan mempersembahkan dua gelar Eredivisie serta dua kali menjadi top skorer Liga Belanda. Selama bermain di PSV, Luc Nilis berduet dengan para striker terbaik di dunia, seperti Ronaldo dan Ruud van Nistelrooy. Total, ia mencetak 129 gol dari 204 penampilan bersama PSV.


5. Hans van Breukelen


Tak hanya di PSV, Hans van Breukelen bahkan layak disebut sebagai salah satu kiper terbaik Belanda. Pemain ini bergabung bersama PSV dalam periode 1984-1994, memenangkan enam gelar Eredivisie dan satu trofi Piala Champions. Tak hanya itu, selama sepuluh tahun memperkuat PSV, van Breukelen empat kali terpilih sebagai kiper terbaik Belanda. Prestasi terbaiknya di level internasional adalah membantu timnas Belanda menjuarai Euro 1988.


4. Phillip Cocu


Phillip Cocu adalah seorang gelandang serba bisa yang dapat diposisikan sebagai gelandang bertahan, gelandang sayap, atau gelandang bertahan. Pemain ini bermain untuk PSV selama enam tahun, mempersembahkan empat gelar Eredivisie dan dua trofi KNVB Cup. Ia juga menjadi pemain andalan di lini tengah timnas Belanda di tahun 1990-an, bersama Edgar Davids, Clarence Seedorf, dan Marc Overmars. Setelah pensiun sebagai pesepakbola profesional, Cocu bekerja sebagai pelatih PSV Eindhoven di tahun 2013.


3. Wim Kieft


Wim Kieft adalah salah satu striker tersukses dalam sejarah Liga Belanda. Total, ia memenangkan enam gelar Eredivisie, tiga bersama Ajax Amsterdam dan tiga lainnya bersama PSV. Pemain ini bermain untuk PSV selama empat tahun dan merupakan salah satu pemain kunci yang membawa timnas Belanda menjuarai Euro 1988. Penampilan terbaiknya untuk PSV terjadi di tahun 1988, di mana ia berhasil meraih treble winners (gelar juara Eredivisie, KNVB Cup, dan Piala Champions) plus menjuarai turnamen Euro.


2. Eric Gerets


Eric Gerets adalah seorang bek kanan asal Belgia yang bergabung bersama PSV selama tujuh tahun, dari tahun 1985 hingga 1992. Keberanian, kekuatan, dan penampilannya yang sangar membuat Gerets dijuluki sebagai "The Lion" dalam periode keemasannya sebagai pesepakbola profesional. Ia juga merupakan kapten PSV Eindhoven saat klub tersebut menjuarai Piala Champions tahun 1988. Selain gelar tersebut, Gerets juga memenangkan enam trofi Eredivisie dan tiga trofi KNVB Cup.


1. Jan Heintze


Jan Heintze adalah Paolo Maldini-nya PSV. Bek kiri asal Denmark ini merupakan pemain paling loyal dan paling sukses yang pernah bermain untuk PSV. Ia memperkuat klub ini selama 16 tahun dan memenangkan sembilan gelar Eredivisie, tiga trofi KNVB Cup, dan satu trofi Piala Champions. Selama aktif bermain, Heintze dikenal sebagai seorang bek kiri yang sangat agresif dan rajin membantu penyerangan. Heintze mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola profesional pada tahun 2003 di PSV Eindhoven. Ia menutup karirnya dengan manis, dengan memenangkan gelar juara Eredivisie musim 2002-2003.