15 Bek Pencetak Gol Terbanyak Dalam Sejarah

Mencetak gol adalah tugas utama seorang striker. Namun ternyata, ada banyak pemain berposisi defender yang cukup produktif dalam merobek jala lawan. Sebagian besar dari mereka mencetak gol-golnya dari eksekusi bola-bola mati, sebagian lagi memiliki keunggulan dalam sundulan kepala dan sering memanfaatkan situasi corner kick.

Dalam artikel ini, IlmuBola akan membahas lima belas defender paling produktif dalam membobol gawang lawan. Beberapa nama seperti Ronald Koeman, Daniel Passarella, dan Fernando Hierro bahkan memiliki catatan gol yang bisa disejajarkan dengan seorang striker. Catatan: kami tidak memasukkan nama Matthias Sammer dan Paul Breitner karena mereka lebih banyak mencetak gol saat berposisi sebagai seorang gelandang.


15. Sergio Ramos (60 gol)


Selain dikenal sebagai salah satu defender Spanyol terbaik sepanjang masa, Sergio Ramos juga sangat produktif. Ia sangat sering maju ke daerah pertahanan lawan, terutama dari situasi tendangan pojok. Memanfaatkan sundulan kepala dan responnya yang cepat, Sergio Ramos sangat sering merobek gawang lawan. Sejauh ini ia sudah mencetak 60 gol, salah satunya yang membantu Real Madrid memenangkan pertandingan final Liga Champions 2014 melawan Atletico Madrid.


14. Daniel Van Buyten (71 gol)


Posturnya yang tinggi besar membuat Daniel Van Buyten menjadi andalan tim saat situasi tendangan pojok. Tak hanya tangguh dalam menghalau serangan lawan, sundulan kepalanya juga kerap berbuah gol. Pemain asal Belgia ini menjadi andalan Bayern Munich antara tahun 2006 hingga 2014 bersama Lucio. Di klub ini, ia memenangkan empat gelar Bundesliga, empat DFB Pokal, dan satu trofi Liga Champions. Tak hanya itu, ia juga menjadi andalan timnas Belgia di dua turnamen Euro dan dua Piala Dunia.


13. Andreas Brehme (73 gol)


Salah satu gol terpenting yang pernah dicetak Andreas Brehme terjadi di final Piala Dunia 1990 melawan Argentina. Gol yang disarangkan melalui tendangan penalti membawa timnas Jerman Barat menjadi yang terbaik di dunia. Selama bermain, Brehme dikenal sebagai eksekutor tendangan penalti yang handal. Terbukti, ia dipercaya untuk menjadi eksekutor penalti nomor satu di timnas Jerman Barat, di atas nama-nama tenar seperti Lothar Matthaus, Jurgen Klinsmann, dan Rudi Voller.


12. Marco Materazzi (74 gol)


Di musim 2000-01, Marco Materazzi memecahkan rekor sebagai defender pencetak gol terbanyak dalam satu musim Serie A, dengan total 12 gol. Saat itu, Materazzi bermain untuk Perugia dan sebagian besar golnya dicetak melalui tendangan penalti. Sepanjang karirnya, ia dikenal sebagai seorang bek yang sangat agresif. Ia tak segan-segan bermain kasar, licik, dan selama aktif sebagai pesepakbola profesional, Materazzi menerima total 25 kartu merah.


11. Frank de Boer (79 gol)


Tangguh dalam bertahan, produktif mencetak gol, dan memiliki kualitas kepemimpinan yang sangat bagus. Frank de Boer adalah seorang defender yang menjadi andalan timnas Belanda dan Ajax Amsterdam di tahun 1990-an. Selain solid dalam menggalang pertahanan, de Boer juga dikenal sebagai seorang eksekutor tendangan penalti yang handal. Ia dipercaya menjadi kapten timnas Belanda dalam Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.


10. Ian Harte (97 gol)


Ian Harte adalah seorang bek kiri asal Irlandia yang dikenal sebagai seorang spesialis tendangan bebas. Kaki kirinya sangat kuat, sering menghasilkan banyak gol dari luar kotak penalti. Salah satu gol terbaiknya dicetak dalam pertandingan melawan Arsenal pada musim 2002-03. Kala itu, gol tendangan bebasnya dari jarak 25 yard berhasil membantu Leeds United mengalahkan Arsenal dengan skor 3-2 dan menghindarkan mereka dari zona degradasi.


9. Marcus Tulio Tanaka (102 gol)


Marcus Tulio Tanaka merupakan pesepakbola Jepang yang lahir di Brazil. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini sekarang bermain untuk Nagoya Grampus dan dikenal sebagai salah satu defender paling produktif dalam mencetak gol. Berbeda dengan sebagian besar defender dalam daftar ini, gol-gol Marcus Tulio Tanaka banyak yang dicetak tanpa melalui bola-bola mati. Walaupun berposisi sebagai seorang bek tengah, ia tak segan-segan maju ke depan dan mengambil peran sebagai seorang playmaker.


8. Siniša Mihajlović (104 gol)


Selain Roberto Carlos, Sinisa Mihajlovic dikenal sebagai salah satu pengambil tendangan bebas terbaik di tahun 1990-an. Ia memiliki kaki kiri yang sangat kuat yang membantunya mencetak lebih dari 100 gol di sepanjang karirnya. Pemain asal Serbia ini menghabiskan sebagian besar karirnya sebagai pesepakbola profesional dengan bermain untuk klub-klub Italia. Bersama Lazio dan Inter Milan, Mihajlovic memenangkan dua gelar Serie A, empat trofi Coppa Italia, dan tiga Supercoppa Italiana.


7. Franz Beckenbauer (108 gol)


Franz Beckenbauer adalah seorang defender dengan gaya bermain yang sangat elegan. Berposisi sebagai sweeper, Beckenbauer juga sering berperan sebagai pengatur serangan dalam timnya. Ia memimpin timnas Jerman Barat dan Bayern Munich merajai kompetisi dunia di tahun 1970-an. Tak hanya tangguh dalam bertahan dan memiliki visi yang bagus, Beckenbauer juga sangat produktif dalam mencetak gol. Total, ia berhasil membobol gawang lawan sebanyak 108 kali 19 tahun karirnya sebagai pesepakbola profesional.


6. Roberto Carlos (112 gol)


Setiap kali berbicara tentang tendangan bebas, kita pasti akan selalu menyebut nama Roberto Carlos. Bagaimana tidak, Roberto Carlos memiliki reputasi sebagai salah satu pemain dengan shooting power tertinggi dalam sejarah sepakbola. Ia banyak mencetak gol melalui tendangan bebas ataupun shooting jarak jauh yang membantu Real Madrid dan timnas Brazil memenangkan banyak trofi. Salah satu gol terbaiknya dicetak pada tahun 1997 melawan timnas Perancis dalam pertandingan Turnoi de France.


5. Steve Bruce (113 gol)


Bersama Gary Pallister, Steve Bruce adalah bek tengah andalan Manchester United di awal tahun 1990-an. Selain dikenal sebagai seorang eksekutor tendangan penalti yang handal, Bruce juga mencetak banyak gol melalui sundulan kepalanya. Momen terbaiknya terjadi pada musim 1990-91, di mana ia berhasil mencetak total 19 gol. Walaupun bermain sangat gemilang di level klub, Bruce sama sekali belum pernah mewakili timnas Inggris di pertandingan internasional.


4. Graham Alexander (129 gol)

Graham Alexander adalah salah satu eksekutor tendangan penalti terbaik dalam sejarah sepakbola Inggris. Bek kanan asal Skotlandia ini menghabiskan karirnya bermain untuk klub-klub kecil seperti Scunthorpe United, Preston North End, Luton Town, dan Burnley. Di tahun 2010, Alexander mencetak rekor sebagai pemain tertua yang berhasil mencetak gol di Liga Premier Inggris. Sepanjang karirnya, ia bermain dalam 40 pertandingan internasional bersama timnas Skotlandia.

3. Fernando Hierro (133 gol)


Real Madrid memiliki banyak pemain belakang yang sangat produktif dalam mencetak gol. Setelah Sergio Ramos dan Roberto Carlos, masih ada nama Fernando Hierro. Dibandingkan kedua nama sebelumnya, Hierro jauh lebih rajin dalam membobol gawang lawan. Ia tak hanya dikenal sebagai spesialis tendangan bebas, namun juga sebagai pengambil tendangan bebas yang handal. Sepanjang karirnya, ia memenangkan lima gelar La Liga, tiga trofi Liga Champions, dan satu Copa del Rey.


2. Daniel Passarella (134 gol)


Daniel Passarella adalah contoh seorang defender yang sempurna. Ia memiliki kemampuan tackling, heading, dan marking yang luar biasa. Tak hanya itu, Passarella juga dikenal sebagai seorang kapten tim yang hebat. Ia berperan besar membantu timnas Argentina menjuarai Piala Dunia 1978 dan memimpin River Plate memenangkan tiga gelar Liga Argentina. Walaupun bertubuh pendek, Passarella sangat sering mencetak gol melalui sundulan kepala.


1. Ronald Koeman (239 gol)


Dengan total catatan 239 gol, rekor yang dibuat Ronald Koeman sebagai defender terbanyak dalam menjebol gawang lawan nampaknya sangat susah untuk ditandingi. Ia dikenal sebagai eksekutor penalti yang handal, pengambil tendangan bebas yang hebat, dan kerap mencetak gol dari tendangan jarak jauh. Bersama Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten; Ronald Koeman merupakan pemain andalan timnas Belanda di akhir tahun 1980-an.