15 Striker Terbaik Liverpool Sepanjang Masa

Ada ratusan striker hebat dari berbagai negara yang pernah bermain untuk Liverpool. Sebut saja nama-nama seperti Michael Owen, Robbie Fowler, Ian Rush, Kenny Dalglish, John Aldridge; hingga dua nama yang belakangan ini sangat populer, Luiz Suarez dan Daniel Sturridge. Striker-striker ini tak hanya memiliki skill individu yang memukau, namun juga telah mempersembahkan berbagai gelar bergengsi untuk Liverpool.

Dalam artikel ini, IlmuBola akan menyajikan ranking striker terbaik Liverpool dari masa ke masa. Ranking ini dibuat berdasarkan kontribusi para penyerang tersebut untuk The Reds serta kualitas skill individu yang mereka miliki. Tanpa berpanjang lebar lagi, berikut daftarnya:


15. Milan Baroš


Milan Baros adalah seorang penyerang asal Republik Ceko yang bergabung dengan Liverpool dalam periode 2002-2005. Di Liverpool, ia lebih banyak dimainkan sebagai seorang second striker yang memiliki tugas untuk menyuplai assisst ke striker utama. Sepanjang tiga tahun bermain untuk Liverpool, Baros mencetak 27 gol dari 108 penampilan. Ia juga tampil sebagai starter dalam partai final Liga Champions 2004-05 yang dimenangkan secara dramatis oleh Liverpool.


14. Daniel Sturridge


Setelah gagal bersinar di Manchester City dan Chelsea, tak ada yang menyangka bahwa Sturridge bakal menjadi bintang di Liverpool. Duetnya bersama Luis Suarez menghasilkan lebih dari 50 gol dan menjadikan Liverpool menjadi tim paling produktif di Premier League. Sturridge menunjukkan bahwa ia tak hanya memiliki kecepatan, namun juga kekuatan dan efektivitas dalam mencetak gol. Ia mencetak prestasi gemilang, selalu mencetak gol dalam delapan pertandingan Premier League berturut-turut di musim 2013-14.


13. Gordon Hodgson

Gordon Hodgson bermain untuk Liverpool dalam periode 1925-1936. Walaupun tidak memenangkan satu trofi pun bersama The Reds, Hodgson berhasil menunjukkan permainan individu yang memukau. Striker asal Inggris ini sangat produktif dalam mencetak gol, total membobol gawang lawan sebanyak 241 kali dalam 377 penampilan. Rekor ini membuat Hodgson tercatat sebagai top skorer Liverpool ketiga sepanjang sejarah.


12. Peter Beardsley

Tak hanya bisa bermain sebagai striker, Peter Beardsley juga piawai diposisikan sebagai gelandang menyerang. Duetnya bersama John Aldridge di akhir tahun 1980-an dianggap sejajar dengan duet legendaris Kevin Keegan-Ian Rush. Ditambah dengan kehadiran John Barnes di sisi sayap lapangan, saat itu lini penyerangan Liverpool menjadi yang terbaik di Inggris. Selama bermain untuk The Reds dalam periode 1987-1991, Beardsley memenangkan dua gelar Liga Inggris dan satu trofi Piala FA.


11. John Aldridge


John Aldridge adalah penyerang asal Irlandia yang bermain untuk Liverpool dalam periode 1987-1989. Ia dibeli dari Oxford United untuk menggantikan posisi Ian Rush yang pindah ke Juventus. Selama dua tahun bermain untuk Liverpool, ia mencetak 63 gol dari 104 penampilan. Aldridge dikenal memiliki gaya bermain yang mirip dengan Ian Rush; cepat, berteknik tinggi, dan efektif dalam menyelesaikan peluang. Pemain ini mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola internasional di tahun 1998 bersama Tranmere Rovers.


10. Fernando Torres


Fernando Torres menjalani masa-masa keemasan saat bergabung dengan Liverpool dalam periode 2007-2011. Ia dibeli dari Atletico Madrid dengan nilai transfer 20 juta poundsterling dan langsung menunjukkan performa terbaiknya di musim perdananya, mencetak 33 gol dalam 46 penampilan. Walaupun tidak memenangkan satu trofi pun bersama Liverpool, Torres menunjukkan performa individual yang menawan. Ia akhirnya pindah ke Chelsea di tahun 2011 dengan nilai transfer 50 juta poundsterling, jumlah yang menjadi rekor transfer termahal di Liga Inggris.


9. John Toshack


John Toshack adalah salah satu striker Wales terbaik sepanjang masa. Ia menjadi striker andalan Liverpool di tahun 1970-an, berduet dengan Kevin Keegan dan membantu Liverpool mendominasi kompetisi sepakbola domestik maupun internasional. Karena penampilan yang sangat sinergis dan kompak dari Keegan dan Toshack, mereka bahkan dijuluki sebagai Batman dan Robin di dunia sepakbola. Selama bermain untuk Liverpool, Toshack memenangkan tiga gelar Liga Inggris, dua trofi Piala Champions, dua trofi Piala UEFA, dan satu trofi UEFA Super Cup.


8. Michael Owen


Michael Owen adalah produk asli Youth Academy Liverpool yang sudah dipercaya menjadi striker utama klub ini saat masih berusia 17 tahun. Di usianya yang masih sangat belia, Owen mampu dua kali menjadi top skorer Liga Inggris. Ia dikenal sebagai pemain dengan kecepatan lari yang luar biasa dan kemampuan finishing yang bagus. Prestasi terbaik Owen adalah membantu Liverpool memenangkan lima trofi pada musim 2000-01. Ia pindah dari Liverpool ke Real Madrid pada tahun 2004 dengan nilai transfer 8 juta poundsterling.


7. Robbie Fowler


Robbie Fowler memiliki kemampuan finishing yang nyaris sempurna. Ia adalah seorang poacher yang sangat efektif dalam mencetak gol. Selama sembilan tahun bergabung bersama Liverpool, Fowler memenangkan satu trofi Piala FA, Piala Liga, Piala UEFA, dan Piala Super Eropa. Ia juga dua tahun berturut-turut terpilih sebagai pemain muda terbaik Liga Inggris pada tahun 1995 dan 1996. Total, Fowler mencetak 183 gol dalam 369 penampilan bersama Liverpool.


6. Luis Suárez


Luis Suarez adalah seorang penyerang yang kontroversial namun memiliki kualitas kelas dunia. Ia beberapa kali melakukan tindakan yang dinilai bertentangan dengan semangat fair-play dan dianggap sebagai sosok pemain yang rasis. Walaupun demikian, kemampuannya dalam mencetak gol sangat luar biasa. Ia memiliki finishing, dribbling, dan positioning yang sangat bagus. Sejak bergabung bersama Liverpool di tahun 2011, Suarez selalu menjadi pencetak gol terbanyak klub ini.


5. Roger Hunt


Roger Hunt adalah satu-satunya pemain dalam daftar ini yang pernah memenangkan Piala Dunia. Ia merupakan bagian dari skuad timnas Inggris yang menjuarai Piala Dunia 1966. Selama 11 tahun bermain untuk Liverpool, Hunt mencetak 286 gol dari 492 penampilan; membuatnya menjadi top skorer kedua Liverpool sepanjang masa di bawah Ian Rush. Ia bahkan sempat merasakan pahitnya berkompetisi di Divisi Dua sebelum akhirnya membawa Liverpool promosi ke Divisi Satu pada tahun 1962. Total, Hunt mempersembahkan dua gelar Divisi Satu Liga Inggris dan satu trofi FA Cup untuk Liverpool.


4. Billy Liddell

Billi Liddell menghabiskan seluruh karirnya sebagai pesepakbola profesional bermain untuk Liverpool. Selama 23 tahun bergabung bersama The Reds, Liddell mencetak 228 gol dari 534 penampilan. Ia dikenal sebagai seorang pemain berstamina tinggi yang memiliki power dan kecepatan di atas rata-rata. Posisi utamanya adalah sebagai seorang winger kiri, namun ia bisa juga dimainkan sebagai penyerang tengah maupun second striker.


3. Kevin Keegan


Bermain dalam periode 1971-1977, Kevin Keegan adalah striker yang berperan besar dalam membantu Liverpool mendominasi kompetisi sepakbola Eropa di tahun 1970-an. Ia bertubuh kecil, namun mampu mengatasi kelemahannya dengan kemampuan taktikal yang luar biasa. Selama enam tahun bermain untuk Liverpool, Keegan memenangkan tiga gelar Liga Inggris, satu trofi Piala Champions, dua trofi Piala UEFA, dan satu trofi Piala FA.


2. Kenny Dalglish


Tak hanya memiliki kontribusi besar sebagai pencetak gol utama, loyalitas Dalglish pada Liverpool juga layak dipuji. Striker asal Skotlandia ini bermain untuk The Reds dalam periode 1977-1990, mencetak 172 gol dalam 515 penampilan. Tak hanya itu, ia juga sempat menjadi player-manager dalam kurun waktu 1986-1990. Sepanjang karirnya di Liverpool, ia memenangkan enam gelar Liga Inggris, tiga trofi Liga Champions, empat trofi Piala Liga, dan satu trofi Piala FA. Karena kontribusinya yang luar biasa untuk Liverpool, Dalglish dijuluki "King Kenny" oleh fans klub tersebut.


1. Ian Rush


Dengan total 346 gol yang dicetaknya dalam 660 penampilan, Ian Rush memegang rekor sebagai top skorer Liverpool sepanjang masa. Pemain ini bermain untuk Liverpool selama 15 tahun, memenangkan lima gelar Liga Inggris, tiga trofi FA Cup, dan dua trofi Piala Champions. Ia juga sembilan kali menjadi top skorer Liverpool dan meraih European Golden Boot pada tahun 1984. Melihat kontribusinya yang sedemikian besar, tampaknya sangat pantas menobatkan Rush sebagai striker Liverpool terbaik sepanjang masa.

16 Pesepakbola Chili Terbaik Dari Masa ke Masa

Dunia sepakbola di Amerika Selatan tidak hanya didominasi oleh Brazil, Uruguay, dan Argentina. Selain ketiga negara tersebut, Chili juga merupakan salah satu yang paling disegani di dunia sepakbola internasional. Prestasi tertinggi Chili adalah menduduki peringkat ketiga dalam Piala Dunia 1962. Negara ini juga lima kali menduduki peringkat ketiga dalam Copa America.

Sebagai salah satu negara dengan kultur sepakbola yang kuat, tak heran jika Chili telah menghasilkan banyak pesepakbola berkualitas. Selain sosok Alexis Sanchez yang bermain gemilang bersama Barcelona dalam tiga tahun terakhir ini, masih ada nama-nama besar lainnya seperti Marcelo Salas, Ivan Zamorano, Leonel Sanchez, dan masih banyak lagi. Siapa sajakah mereka? Simak daftarnya dalam artikel IlmuBola berikut.


16. Mark Gonzalez


Mark Gonzalez adalah sayap kiri lincah yang mulai dikenal publik ketika bergabung dengan Liverpool di tahun 2006. Ia tampil gemilang dalam pertandingan debutnya, mencetak gol di menit-menit akhir yang membantu Liverpool memenangkan pertandingan melawan Maccabi Haifa dengan skor 2-1. Ia hanya bertahan selama satu musim di Liverpool dan sempat bermain di Real Betis sebelum bergabung dengan CSKA Moskow pada tahun 2009. Di klub Rusia ini Gonzalez menemukan performa terbaiknya dan masuk dalam daftar 33 pesepakbola terbaik Liga Rusia tahun 2010.



15. Matías Fernández


Prestasi individu terbaik Matias Fernandez adalah saat terpilih sebagai pesepakbola Amerika Selatan terbaik tahun 2006. Kala itu, Fernandez yang berposisi sebagai seorang gelandang menyerang bermain bersama klub Chili, Colo-Colo, dan membantu klubnya menjuarai liga domestik. Penampilan gemilangnya membuat ia direkrut oleh Villareal pada musim berikutnya. Tiga tahun bermain di Villareal, ia pindah ke Sporting CP sebelum akhirnya bergabung dengan Fiorentina pada tahun 2012. Fernandez dikenal sebagai seorang spesialis tendangan bebas yang memiliki kemampuan dribbling yang sangat bagus.


14. Humberto Suazo


Humberto Suazo adalah seorang striker yang tak hanya bermain di Liga Chili, namun juga dikenal sebagai pencetak gol yang handal di Liga Meksiko. Ia dinobatkan sebagai "world's top goal scorer of the year" versi IFFHS tahun 2006 karena produktivitasnya dalam mencetak gol. Suazo dikenal sebagai seorang striker dengan kemampuan positioning yang sangat bagus dan kedua kakinya sama-sama efektif dalam mencetak gol. Sepanjang karirnya, Suazo sudah memenangkan tiga gelar Liga Chili dan lima gelar Liga Meksiko.


13. Pablo Contreras


Contreras merupakan seorang bek tengah yang sukses berkarir di beberapa klub Eropa. Ia mengawali debutnya di Eropa pada tahun 1999 di AS Monaco. Setelah itu, ia berpindah-pindah ke banyak klub seperti Celta Vigo, Sporting CP, Braga, PAOK, dan Olympiacos. Ia memenangkan satu gelar Liga Perancis dan satu gelar Liga Yunani. Tak hanya itu, Contreras bahkan terpilih sebagai MVP Liga Yunani pada musim 2008-09. Karirnya di timnas Chili juga cukup sukses, di mana ia membantu negaranya memenangkan medali perunggu dalam Olimpiade 2000.


12. Adolfo Nef


Adolfo Nef adalah seorang penjaga gawang yang memegang rekor sebagai pemain dengan jumlah penampilan terbanyak di Liga Chili. Sepanjang 24 tahun karirnya sebagai pesepakbola profesional, Nef tampil dalam 625 pertandingan di Liga Chili. Ia juga tampil dalam 42 pertandingan internasional bersama negaranya dan merupakan bagian dari skuad timnas Chili di Piala Dunia 1974.


11. Francisco Valdés

Dengan total 215 gol yang dicetaknya, Francisco Valdes tercatat sebagai top skorer sepanjang masa Liga Chili. Hebatnya, posisi Valdes bukanlah striker, melainkan seorang gelandang menyerang. Ia menghabiskan sebagian besar karir klubnya bersama Colo-Colo, memenangkan dua gelar Liga Chili dan satu trofi Copa Chile. Valdes adalah pemain yang menjadi otak Colo-Colo di tahun 1970an, bersama dengan pemain legendaris lainnya, Carlos Caszely.


10. Jorge Aravena

Jorge Aravena adalah seorang gelandang menyerang yang dikenal memiliki tendangan kaki kiri yang sangat kuat. Sama seperti Francisco Valdes, ia juga sangat produktif dalam mencetak gol walaupun posisi utamanya bukanlah seorang striker. Aravena adalah andalan timnas Chile di tahun 1980an, tampil sebanyak 36 kali dan mencetak 22 gol untuk negaranya. Sepanjang karirnya sebagai pesepakbola profesional dalam periode 1978-1993, Aravena total mencetak 285 gol, jumlah yang sangat tinggi untuk seorang gelandang.


9. Arturo Vidal


Arturo Vidal adalah gelandang serba bisa yang menunjukkan penampilan menawan bersama Bayer Leverkusen dan Juventus. Ia adalah pemain tengah bertipe box-to-box yang memiliki kemampuan ofensif dan defensif sama baiknya. Vidal dapat melakukan tackling, memberikan passing, atau bahkan mencetak gol. Penampilannya makin dipuji sejak bergabung bersama Juventus di tahun 2011. Sejauh ini, Vidal sudah memenangkan dua gelar Serie A bersama Juventus. Ia bahkan dianugerahi gelar sebagai pemain terbaik La Vecchia Signora musim 2012-13 dan pemain terbaik Chili tahun 2010.


8. Alberto Fouilloux


Alberto Fouilloux adalah seorang striker yang mewakili Chili dalam Piala Dunia 1962 dan 1966. Penampilannya cukup konsisten dan salah satu prestasi terbaiknya di level internasional adalah membantu Chili menduduki peringkat ketiga dalam Piala Dunia 1962. Sepanjang karirnya, Foullioux memenangkan dua gelar Liga Chile bersama Universidad Catolica. Di akhir karirnya, ia bermain di klub Perancis, Lille, membantu klub tersebut menjuarai Divisi 2 Liga Perancis.


7. Claudio Bravo


Claudio Bravo adalah seorang penjaga gawang yang memulai debutnya bersama timnas Chili pada tahun 2004. Di level klub, ia bergabung bersama Real Sociedad sejak tahun 2006. Tak hanya tangguh dalam menjaga gawang, Bravo juga memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus. Salah satu momen terbaik dalam karirnya adalah saat ia mencetak satu gol melalui tendangan bebas dalam pertandingan melawan Gimnastic di tahun 2010. Bravo dipercaya tampil sebagai kapten timnas Chili di Piala Dunia 2010 dan sukses membawa negaranya melaju hingga babak kedua.


6. Carlos Caszely


Caszely dianggap sebagai salah satu striker Chili terbaik sepanjang masa. Ia bermain dalam periode 1967-1986, memenangkan lima gelar Liga Chili bersama Colo-Colo. Tak hanya itu, Caszely juga tiga kali menjadi top skorer Liga Chili, satu kali menjadi top skorer Copa Libertadores, dan terpilih sebagai pemain terbaik Copa America 1979. Total, Caszely tampil dalam 49 pertandingan dan mencetak 29 gol untuk timnas Chili dan mewakili negaranya dalam Piala Dunia 1974 dan 1982.


5. Alexis Sánchez


Alexis Sanchez adalah salah satu striker terbaik di Liga Spanyol saat ini. Sejak bergabung bersama Barcelona di tahun 2011, Sanchez menunjukkan penampilan menawan. Bersama Lionel Messi dan Pedro, ia membantuk trisula penyerangan yang sangat produktif dalam mencetak gol. Tak hanya memiliki naluri mencetak gol yang tinggi, Sanchez juga cepat, berteknik tinggi, dan memiliki passing akurat. Sejauh ini, ia sudah memenangkan satu gelar La Liga, satu FIFA Club World Cup, dan satu Piala Super Eropa bersama Barcelona.


4. Ivan Zamorano


Ivan Zamorano adalah pemain yang dianggap sebagai salah satu striker terbaik Real Madrid sepanjang masa. Zamorano mengawali karirnya di Eropa di klub kecil Liga Swiss, St. Gallen. Ia pindah ke Sevilla pada tahun 1990 dan mulai menunjukkan ketajamannya sebagai striker kelas dunia di klub tersebut. Ia pun dibeli oleh Real Madrid pada tahun 1992, dan selama empat tahun bermain untuk Los Galacticos, Zamorano memenangkan satu gelar La Liga dan satu kali menjadi top skorer kompetisi tersebut. Penampilannya bersama timnas Chili juga cukup bagus, di mana Zamorano bermain sebanyak 69 kali, mencetak 34 gol, dan membantu negaranya meraih medali perunggu dalam Olimpiade 2000.


3. Marcelo Salas


Marcelo Salas adalah top skorer timnas Chili sepanjang masa dengan total 37 gol. Duetnya bersama Ivan Zamorano di tahun 1990-an dianggap sebagai duet striker Chili terbaik sepanjang masa. Salas mewakili negaranya di Piala Dunia 1998, mencetak total empat gol dan membuatnya dianugerahi Bronze Shoe. Ia juga cukup sukses bermain di level klub, di mana Salas memenangkan tiga gelar Serie A bersama Lazio dan Juventus, dua gelar Liga Chili bersama Universidad de Chile, serta tiga gelar Liga Argentina bersama River Plate.


2. Elias Figueroa


Elias Figueroa dikenal sebagai salah satu sweeper terbaik di dunia. Ia memiliki gaya bermain yang sangat elegan, tenang, dan penuh perhitungan. Figueroa memiliki kemampuan yang luar biasa dalam marking, tackling, heading, dan interception. Ia mewakili negaranya dalam Piala Dunia 1966, 1974, dan 1982. Tak hanya itu, Figueroa juga terpilih sebagai pesepakbola Amerika Selatan terbaik tiga tahun berturut-turut, dari tahun 1974 hingga 1976. Karirnya di level klub juga sangat gemilang, di mana Figueroa memenangkan dua gelar Liga Chile, dua gelar Liga Brazil, satu gelar Liga Amerika Serikat, dan dua gelar Liga Uruguay.


1. Leonel Sanchez


Leonel Sanchez adalah striker nomor satu timnas Chili dalam Piala Dunia 1962. Di turnamen tersebut, Sanchez sukses membantu negaranya meraih juara ketiga sekaligus menjadi top skorer turnamen. Tak hanya itu, Sanchez juga memegang rekor jumlah penampilan terbanyak untuk timnas Chili dengan catatan 84 caps. Tak hanya sukses di level timnas, karir Leonel Sanchez di level klub juga sangat membanggakan. Sepanjang karirnya sebagai pesepakbola profesional dalam periode 1953-1973, ia enam kali menjuarai Liga Chili bersama Universidad de Chile.

15 Striker Inter Milan Terbaik Dari Masa ke Masa

Reputasi Inter Milan sebagai salah satu klub terbaik di Italia tak perlu lagi diragukan. Klub ini telah memenangkan banyak gelar, mulai dari gelar domestik hingga internasional. Bersama AC Milan dan Juventus, Inter Milan dianggap sebagai penguasa sepakbola Italia. Klub ini juga secara rutin menerima kucuran dana yang tidak sedikit dari presiden dan board of management.

Sebagai salah satu klub terkaya di dunia, wajar jika Inter Milan sering membeli pemain-pemain hebat. Di antara striker kelas dunia yang pernah memperkuat Inter, siapakah yang layak mendapat gelar sebagai yang terbaik? Simak artikel dari IlmuBola berikut untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan ini.


15. Iván Zamorano


Ivan Zamorano adalah penyerang asal Cili yang bermain untuk Inter Milan pada periode 1996-1999. Ia berkolaborasi dengan pemain-pemain kelas dunia seperti Roberto Baggio, Ronaldo, dan Javier Zanetti; membantu Inter Milan memenangkan satu trofi Piala UEFA. Walaupun tak terlalu banyak mencetak gol, Zamorano dikenal sebagai seorang striker cerdik. Pergerakan tanpa bolanya sangat bagus, dan ia juga kerap memberikan assist matang yang berbuah gol.


14. Jürgen Klinsmann


Jurgen Klinsmann dikenal sebagai salah satu striker Jerman terbaik sepanjang masa. Saat bermain untuk Inter Milan dalam periode 1989-1992, Klinsmann sedang berada dalam kondisi puncaknya sebagai pesepakbola. Ia sangat cepat, tangkas, dan efektif dalam mencetak gol. Di bawah asuhan pelatih Giovanni Trapattoni, Klinsmann berperan vital membantu Inter Milan memenangkan satu trofi Piala UEFA dan satu trofi Supercoppa Italiana.


13. Aldo Serena

Aldo Serena adalah pemain yang menjadi andalan Inter Milan di tahun 1980-an. Periode terbaik dalam karirnya terjadi pada musim 1988-89, di mana ia memimpin Inter Milan menjuarai Serie A sekaligus menjadi top skorer kompetisi tersebut dengan 22 gol. Reputasinya sebagai striker kesayangan fans Inter rusak ketika ia memutuskan pindah ke AC Milan di tahun 1991. Dalam pertandingan yang melibatkan kedua klub tersebut, Serena bahkan secara terang-terangan dihina oleh fans Inter Milan.


12. Ronaldo


Sangat disayangkan Ronaldo harus menghabiskan sebagian besar karirnya di Inter Milan dalam balutan cedera. Selama lima tahun bergabung bersama Inter Milan dalam periode 1997-2002, Ronaldo hanya bermain dalam 68 pertandingan liga dan mencetak 49 gol untuk klubnya. Sebelum dilanda cedera, musim pertamanya di Inter Milan berjalan dengan sangat baik. Ia menjadi top skorer kedua Serie A, memenangkan Piala UEFA, dan dianugerahi gelar Ballon d'Or di musim 1997-98. Sayang, ketika performanya memuncak, cedera menghampiri Ronaldo sehingga ia harus absen cukup lama.


11. Adriano


Adriano adalah striker yang memiliki kemampuan lengkap. Ia memiliki power, teknik, dan kreativitas yang tinggi. Sayang, ia sering melakukan berbagai tindakan indisipliner yang kerap merugikan tim dan dirinya sendiri. Masa-masa keemasannya di Inter Milan terjadi dalam periode 2004-2009, ketika Adriano memenangkan empat gelar Serie A dan dua trofi Coppa Italia. Ia akhirnya pindah ke Flamengo pada tahun 2009 setelah ia memutuskan untuk memperpanjang kontraknya dengan Inter Milan.


10. Samuel Eto'o


Tak ada yang menyangka bahwa Samuel Eto'o masih bisa meraih sukses luar biasa setelah pindah dari Barcelona. Striker asal Kamerun ini bergabung dengan Inter Milan pada tahun 2009. Musim debutnya dilalui dengan sangat spektakuler, di mana Eto'o membantu Inter memenangkan lima gelar di bawah kepelatihan Jose Mourinho. Di musim 2010-11, Eto'o mencetak total 37 gol dalam satu musim, jumlah terbanyak yang pernah dicetaknya sebagai seorang pesepakbola profesional.


9. Álvaro Recoba


Alvaro Recoba adalah penyerang asal Uruguay yang dikenal sebagai eksekutor set-pieces yang handal. Ia kerap mencetak gol-gol indah melalui tendangan bebas dan memberikan assist matang dari corner-kick. Sayang, ia rentan cedera dan memiliki stamina rendah, sehingga harus sering absen di beberapa momen krusial. Selama bermain untuk Inter dalam periode 1997-2008, Recoba memenangkan dua gelar Serie A, dua trofi Coppa Italia, dan satu trofi Piala UEFA.


8. Julio Ricardo Cruz

Julio Ricardo Cruz dibeli Inter Milan dari Bologna pada tahun 2003. Selama enam tahun berkarir di Inter Milan, ia lebih banyak digunakan sebagai pemain pengganti. Walaupun begitu, setiap kali diberi kesempatan untuk bermain, Cruz sangat sering mencetak gol. Gol-golnya kerap membantu Inter memenangkan pertandingan atau menyelamatkan klub ini dari kekalahan. Dalam periode terbaiknya, Cruz dikenal sebagai striker dengan kemampuan heading di atas rata-rata.


7. Diego Milito


Diego Milito dibeli Inter dari Genoa pada tahun 2009. Musim pertamanya di Inter berjalan dengan sangat baik, di mana ia dipercaya untuk tampil di skuad inti mendampingi Samuel Eto'o di lini depan. Dalam musim debutnya, Milito langsung memenangkan treble winners bersama Inter Milan. Tak hanya itu, Milito juga mencetak dua gol dalam final Liga Champions yang membantu Inter mengalahkan Bayern Munich dengan skor 2-0. Karena penampilan gemilangnya, ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik UEFA tahun 2010.


6. Roberto Boninsegna

Roberto Boninsegna adalah striker asal Italia yang bermain untuk Inter Milan dalam periode 1969-1976. Selama tujuh tahun bergabung bersama Inter, Boninsegna memenangkan satu gelar Serie A dan dua kali menjadi top skorer kompetisi tersebut. Ia juga bagian dari skuad Italia yang menjadi runner-up dalam Piala Dunia 1970. Total, Boninsegna berhasil mencetak 171 gol dalam 281 penampilan di kompetisi Serie A. Ia mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola di Hellas Verona pada tahun 1980.


5. Christian Vieri


Christian Vieri adalah salah satu striker Inter Milan dengan rasio gol-penampilan tertinggi. Bermain untuk La Beneamata dalam periode 1999-2005, Vieri mencetak 123 gol dalam 190 penampilan. Dalam periode terbaiknya, Vieri dikenal sebagai seorang target man yang luar biasa. Kemampuan heading dan finishingnya sangat bagus, dan ia sangat efektif dalam memanfaatkan peluang. Sayang, selama enam tahun bermain untuk Inter, Vieri hanya memenangkan satu trofi Coppa Italia.


4. Zlatan Ibrahimović


Sangat sedikit striker yang memiliki skill sepakbola seperti Zlatan Ibrahimovic. Ia bertubuh tinggi besar, kuat, namun memiliki teknik yang bagus serta kecepatan yang memukau. Tak hanya ahli dalam mencetak gol, Ibrahimovic juga bisa berperan sebagai seorang playmaker yang handal. Ia dikenal sebagai eksekutor set-pieces yang bagus dan memiliki kecerdasan yang mengagumkan. Selama tiga tahun bermain untuk Inter dalam periode 2006-2009, Ibrahimovic memenangkan tiga gelar Serie A dan satu kali menjadi top skorer kompetisi ini.


3. Sandro Mazzola

Dalam hal loyalitas, Sandro Mazzola adalah yang nomor satu dalam daftar ini. Striker asal Italia ini menghabiskan seluruh karirnya sebagai pesepakbola profesional dengan bermain untuk Inter Milan. Ia bergabung dengan La Beneamata dalam periode 1960-1977, memenangkan empat gelar Serie A, dua trofi Liga Champions, dan dua trofi Piala Interkontinental. Mazzola juga satu kali menjadi top skorer Serie A dan membantu timnas Italia menjuarai Euro 1968.


2. Alessandro Altobelli


Alessandro Altobelli bermain untuk Inter Milan dalam periode 1977-1988 dan sempat dipercaya menjadi kapten tim selama tiga tahun. Ia dikenal sebagai seorang striker yang penampilannya simpel, tidak terlalu menonjol, namun sangat efektif dalam mencetak gol. Selain membantu Inter Milan memenangkan Scudetto tahun 1980, Altobelli juga merupakan bagian dari skuad Italia yang menjuarai Piala Dunia 1982. Sepanjang karirnya, ia mencetak 209 gol dalam 466 pertandingan.


1. Giuseppe Meazza


Giuseppe Meazza adalah striker legendaris yang bermain untuk Inter Milan dalam periode 1927-1940 dan 1946-1947. Ia memegang rekor sebagai top skorer Inter Milan sepanjang masa dengan catatan 284 gol. Tak hanya itu, Meazza juga memimpin timnas Italia menjuarai dua Piala Dunia berturut-turut pada tahun 1934 dan 1938. Ia mempersembahkan tiga gelar Serie A untuk Inter Milan, dan dianggap memiliki teknik serta gaya bermain yang jauh lebih indah dari Pele.

15 Pesepakbola Meksiko Terbaik Sepanjang Masa

Hingga saat ini, Meksiko dianggap sebagai salah satu negara sepakbola terkuat di zona Amerika Utara. Negara ini mengalami sejarah panjang di berbagai turnamen internasional dan secara rutin berkompetisi di Piala Dunia. Prestasi tertinggi timnas Meksiko antara lain adalah dua kali masuk babak perempatfinal Piala Dunia, tiga kali menjadi runner-up Copa America, dan satu kali menjuarai Piala Konfederasi di tahun 1999.

Dalam artikel ini, IlmuBola akan membahas 15 pesepakbola terbaik Meksiko dari masa ke masa. Daftar ini terdiri dari para pesepakbola yang bermain di berbagai posisi serta memiliki skill individu yang baik dan prestasi di level klub dan tim nasional yang membanggakan.


15. Andrés Guardado


Andres Guardado adalah pemain yang dijuluki sebagai "Little prince" yang memulai debutnya di Liga Eropa pada tahun 2007. Pada saat itu, Guardado dibeli dari Deportivo La Coruna. Ia berposisi sebagai bek sayap, namun bisa juga dimainkan sebagai winger karena memiliki naluri menyerang yang bagus. Bersama Deportivo, Guardado sudah memenangkan satu gelar Segunda Division dan satu Piala Intertoto. Ia juga dinobatkan sebagai Segunda Division Best Midfielder musim 2011-12.


14. Gerardo Torrado


Gerardo Torrado merupakan seorang gelandang bertahan yang menjadi salah satu pemain andalan klub Cruz Azul. Ia bergabung dengan klub ini pada tahun 2005 setelah sebelumnya berkarir di Eropa bersama Sevilla dan Racing Santander. Satu tahun bermain untuk Cruz Azul, Torrado dipercaya untuk menjadi kapten tim di tahun 2006. Ia empat kali terpilih sebagai gelandang terbaik Liga Meksiko. Torrado secara rutin mewakili negaranya di turnamen internasional dan memenangkan satu trofi Piala Konfederasi dan tiga CONCACAF Gold Cup.


13. Carlos Hermosillo

Carlos Hermosillo adalah salah satu striker terbaik Meksiko yang berkarir dalam periode 1983-2001. Karena postur tubuhnya yang tinggi, ia dijuluki sebagai "Raksasa dari Cerro Azul." Selain berkarir di Liga Mexico, Hermosillo juga sempat bergabung bersama klub Liga Belgia, Standard Liege. Ia juga sempat bergabung bersama Los Angeles Galaxy pada musim 1998-99. Total, Hermosilo mencetak 35 gol dalam 90 penampilan bersama timnas Meksiko.


12. Carlos Salcido


Tak banyak pemain Meksiko yang sukses berkarir di Eropa, dan Salcido adalah satu dari sedikit pemain tersebut. Ia menjadi pesepakbola Meksiko pertama yang menjuarai Eredivisie. Prestasi itu dibuatnya pada musim 2006-07 dan ia kembali meraih gelar yang sama di musim berikutnya. Sepanjang karirnya, Salcido dikenal sebagai seorang bek kiri tangguh yang juga bisa bermain sebagai gelandang tengah. Ia berperan penting dalam membantu Meksiko memenangkan medali emas Olimpiade 2012.


11. Pável Pardo


Dengan catatan 148 caps, Pavel Pardo adalah pemain Meksiko dengan jumlah penampilan kedua terbanyak sepanjang sejarah. Ia tampil dalam Piala Dunia 1998 dan 2006 serta membantu negaranya menjuarai Piala Konfederasi 1999. Di level klub, prestasi Pavel Pardo juga cukup gemilang. Ia menjuarai Bundesliga musim 2006-07 bersama Stuttgart. Sepanjang karirnya, Pardo dikenal sebagai gelandang bertahan berstamina tinggi dan kerap mencetak gol-gol penting.


10. Horacio Casarín

Horacio Casarin adalah striker legendaris Meksiko yang bermain dalam periode 1937-1956. Rasio gol dan penampilannya sangat bagus, di mana ia mencetak 15 gol dalam 16 penampilan bersama timnas Meksiko. Tak hanya di level timnas, karirnya di level klub juga cukup sukses. Sepanjang karirnya, ia mencetak lebih dari 200 gol di Liga Meksiko dan sempat membintangi sebuah film bertema sepakbola di tahun 1947. Film tersebut menjadi box-office di negaranya dan sejak saat itulah namanya dianggap sebagai salah satu legenda sepakbola Meksiko.


9. Javier Hernández


Popularitas Javier Hernandez meningkat drastis sejak ia bergabung bersama Manchester United di tahun 2010. Memang, di klub tersebut Chicarito masih sering tampil sebagai pemain cadangan. Namun ketika ia diberi kesempatan bermain, ia kerap mencetak gol-gol penting yang membantu klubnya memenangkan pertandingan atau menyelamatkannya dari kekalahan. Wajar jika kemudian Javier Hernandez dianggap sebagai salah satu super-sub terbaik di dunia.


8. Antonio Carbajal

Antonio Carbajal adalah penjaga gawang Meksiko yang bermain dalam periode 1950-1966. Ia mewakili negaranya tampil dalam lima turnamen Piala Dunia, sebuah prestasi yang hanya bisa dicatat oleh beberapa pesepakbola. Sepanjang karirnya, Carbajal dikenal sebagai seorang kiper yang sangat jarang memakai kaus tangan. Ketangguhannya membuat posisinya sebagai penjaga gawang nomor satu timnas Meksiko sama sekali tidak tergantikan dalam periode 16 tahun.


7. Claudio Suárez


Claudio Suarez adalah pemegang rekor jumlah penampilan terbanyak untuk timnas Meksiko. Ia mencatat 178 caps selama bermain dalam periode 1992-2006. Bermain sebagai seorang defender, Suarez dijuluki sebagai "Sang Kaisar" karena  karisma dan kepemimpinannya yang sangat bagus. Ia memimpin timnas Meksiko menjuarai tiga Piala CONCACAF Gold dan satu Piala Konfederasi. Di level klub, Suarez memenangkan dua gelar Liga Meksiko bersama Pumas UNAM dan Chivas Guadalajara.


6. Jared Borgetti


Jared Borgetti dikenal sebagai seorang target-man dengan kemampuan heading dan finishing yang sangat bagus. Ia menjadi andalan timnas Meksiko di tahun 2000an, total mencetak 46 gol dari dari 89 penampilan untuk negaranya. Jumlah gol ini menjadikan Borgetti sebagai pencetak gol terbanyak timnas Meksiko sepanjang masa. Ia dua kali terpilih sebagai Mexican League Footballer of the Year dan sempat berkarir di Premier League bersama Bolton Wanderers di musim 2005-06.


5. Luis Hernández

Hernandez adalah striker andalan Meksiko di Piala Dunia 1998. Dalam turnamen tersebut, ia berduet dengan Cuauhtemoc Blanco dan berhasil mencetak empat gol. Prestasi itu membuat Hernandez menjadi pemain Meksiko pertama yang mampu mencetak lebih dari dua gol dalam sebuah turnamen Piala Dunia. Sepanjang karirnya, Hernandez dikenal sebagai pemain yang cepat, cerdas, dan memiliki teknik yang bagus. Total, ia mencetak 35 gol dalam 85 pertandingan bersama timnas Meksiko.


4. Jorge Campos

Jorge Campos adalah salah satu penjaga gawang paling eksentrik dalam sejarah sepakbola. Ia selalu mengenakan kostum berwarna cerah dan tak jarang ikut maju membantu serangan tim, bahkan mencetak gol. Wajar, sebelum menjadi penjaga gawang, Campos adalah seorang striker. Terkadang, dalam sebuah pertandingan, Campos bisa berganti posisi dari seorang penjaga gawang menjadi seorang striker, dan sebaliknya. Walaupun bertubuh pendek, Campos memiliki lompatan tinggi dan kerap melakukan penyelamatan akrobatik yang memukau.


3. Cuauhtémoc Blanco


Cuauhtemoc Blanco adalah striker bertipe target man terbaik yang pernah bermain untuk timnas Meksiko. Ia sangat efektif dalam menyelesaikan peluang dan memiliki tendangan yang sangat kuat. Blanco mewakili negaranya dalam berbagai turnamen internasional, serta menjadi top skorer sepanjang masa turnamen Piala Konfederasi (rekor yang dipegang bersama Ronaldinho). Tak hanya itu, Blanco juga bisa bermain sebagai seorang gelandang menyerang.


2. Rafael Marquez


Tak ada pesepakbola Meksiko yang bisa menandingi kesuksesan Rafael Marquez di level klub. Defender ini menjalani periode karir keemasan saat bergabung bersama Barcelona di tahun 2003. Ia dibeli dari AS Monaco setelah sebelumnya berperan penting membantu klub tersebut menjuarai Ligue 1. Di Barcelona, Marquez memenangkan empat gelar La Liga, dua trofi Liga Champions, satu European Super Cup, dan satu FIFA Club World Cup. Duetnya bersama Carles Puyol di jantung pertahanan Barcelona sempat dianggap sebagai duet defender terbaik di dunia.


1.  Hugo Sánchez


Hugo Sanchez dianggap sebagai salah satu striker Real Madrid terbaik sepanjang masa. Ia bermain untuk Madrid dalam periode 1985-1992, memenangkan tiga gelar La Liga, satu trofi Piala UEFA, dan lima kali menjadi top skorer La Liga. Ia dikenal sebagai striker yang memiliki kecepatan, kemampuan dribbling, dan finishing yang sangat baik. Ia juga membantu timnas Meksiko mencapai babak perempat final di turnamen Piala Dunia 1986. Melihat berbagai prestasinya, wajar jika kemudian Hugo Sanchez menerima penghargaan sebagai olahragawan Meksiko terbaik di abad ke-20.

15 Pemain Sampdoria Terbaik Sepanjang Masa

Sampdoria memang bukan klub elit Serie A. Secara prestasi, klub ini masih kalah dari Juventus, Inter Milan, maupun AC Milan. Bahkan, jumlah trofi yang mereka menangkan masih kalah dari Napoli, Fiorentina, dan Torino. Namun jangan salah, Sampdoria sempat menjadi salah satu kekuatan terbesar sepakbola Italia di akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Dalam periode tersebut, Sampdoria memenangkan satu gelar Serie A, empat trofi Coppa Italia, dan satu Winners' Cup.

Dalam artikel ini, IlmuBola akan membahas 15 pesepakbola terbaik yang pernah bermain untuk Sampdoria dan menampilkan performa menawan. Siapa sajakah mereka? Berikut daftarnya:

15. Siniša Mihajlović


Sinisa Mihajlovic adalah seorang bek tengah yang terkenal karena kemampuannya mencetak gol melalui bola-bola mati. Ia memiliki kaki kiri yang kuat, tendangan yang sangat keras, hampir sama sosok Roberto Carlos dari Brazil. Mihajlovic bergabung dengan Sampdoria pada tahun 1994. Partai debutnya berlangsung dengan gemilang, di mana ia berhasil mencetak gol dari tendangan  bebas. Total, Mihajlovic mencetak 12 gol dalam 112 penampilan bersama Sampdoria sebelum pindah ke Lazio pada tahun 1998.


14. Giampaolo Pazzini


Giampaolo Pazzini adalah striker asal Italia yang dijuluki "The Mad Man," dikenal sebagai striker dengan pergerakan tanpa bola dan kemampuan finishing yang bagus. Ia bergabung bersama Sampdoria selama dua tahun dalam periode 2009-2011. Di Sampdoria, Pazzini membentuk duet striker mematikan bersama Antonio Cassano, mencetak banyak gol dan membawa Sampdoria bertahan di Serie A. Di musim 2010-11, Pazzini mencetak 19 gol sekaligus menjadi top skorer ketiga Serie A.


13. Antonio Cassano


Antonio Cassano dikenal sebagai seorang pemain berstamina tinggi, kreatif, dan visioner. Posisi utamanya adalah sebagai seorang second striker, namun ia juga bisa dimainkan sebagai seorang gelandang menyerang. Cassano bergabung bersama Sampdoria di tahun 2007 setelah gagal mendapat tempat utama di Real Madrid. Di Sampdoria, ia berduet bersama Giampaolo Pazzini. Duet mereka berdua dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Serie A, bahkan dianggap sekelas dengan duet Roberto Mancini-Gianluca Vialli yang memimpin Sampdoria merajai kompetisi Serie A di awal tahun 1990-an.


12. Angelo Palombo


Angelo Palombo adalah salah satu pemain Sampdoria paling loyal yang masuk dalam daftar ini. Mengawali debutnya pada tahun 2002, Palombo belum pernah pindah ke klub lain selain Sampdoria. Ia hanya sempat menjalani masa satu tahun sebagai pemain pinjaman di Inter Milan pada tahun 2012 dan hanya bermain dalam tiga pertandingan untuk klub tersebut. Penampilannya yang stabil bersama Sampdoria membuat Palombo secara reguler dipanggil untuk bermain bersama timnas Italia, bahkan ikut mewakili negaranya dalam Piala Dunia 2010.


11. Sergio Volpi

Volpi direkrut Sampdoria dari Piacenza pada tahun 2002. Berposisi sebagai gelandang tengah, Volpi dikenal sebagai pemain yang tidak terlalu menonjol namun menunjukkan performa yang konsisten. Ia bermain untuk Sampdoria selama enam tahun, mencetak total 28 gol dalam 193 penampilan. Penampilannya yang bagus bersama Sampdoria membuat Volpi dua kali diberi kesempatan bermain untuk timnas Italia.


10. Francesco Flachi

Flachi adalah striker nomor satu Sampdoria di awal tahun 2000an. Ia bermain bersama Il Samp saat klub ini berkompetisi di Serie B. Penampilannya sangat konsisten, dan ia selalu mencetak banyak gol dan membantu Sampdoria meraih promosi ke Serie A pada musim 2002-03. Karena jasanya yang besar pada klub, fans Sampdoria menjuluki Flachi sebagai "Saviour of the Homeland." Total, Flachi mencetak 107 gol dalam 205 penampilan bersama Sampdoria.


9. Ruud Gullit


Ruud Gullit adalah pemain legendaris yang bisa bermain di berbagai macam posisi. Ia bergabung bersama Sampdoria dalam periode 1993-1994 dan 1994-1995 setelah menjalani karir yang sangat gemilang di AC Milan. Dua tahun bermain untuk Sampdoria, Gullit membantu klub ini memenangkan satu trofi Coppa Italia. Gullit menunjukkan performa yang sangat bagus di Sampdoria di bawah kepelatihan Sven-Goran Eriksson sebelum pindah ke Chelsea pada tahun 1995 dengan status bebas transfer.


8. Toninho Cerezo


Toninho Cerezo dikenal sebagai salah satu gelandang Brazil terbaik sepanjang masa. Ia bergabung bersama Sampdoria dalam periode 1986-1992, memenangkan satu gelar Serie A, dua trofi Coppa Italia, dan satu Winners' Cup. Sepanjang karirnya, Cerezo berposisi sebagai seorang gelandang bertahan. Ia memiliki stamina tinggi dan tak ragu untuk bermain keras. Bersama Zico dan Socrates, Cerezo menjadi andalan utama timnas Brazil di tahun 1980-an.


7. Moreno Mannini

Dengan total 335 caps, Moreno Mannini adalah pemain Sampdoria dengan jumlah penampilan terbanyak di Serie A. Berposisi sebagai bek kanan, Mannini bergabung bersama Sampdoria selama 15 tahun, dari 1984 hingga 1999. Posisinya di jantung pertahanan Sampdoria nyaris tak tergantikan dan ia berhasil mempersembahkan satu gelar Serie A, empat Coppa Italia, dan satu Winners' Cup selama bermain untuk klub ini.


6. Attilio Lombardo


Lombardo adalah bagian krusial dari generasi emas Sampdoria di awal tahun 1990an. Ia berkolaborasi bersama pemain-pemain besar seperti Gianluca Vialli, Roberto Mancini, dan Ruud Gullit; membawa Il Samp meraih berbagai trofi di kompetisi domestik maupun internasional. Selama enam tahun bermain untuk Sampdoria, Lombardo biasanya dimainkan sebagai seorang gelandang menyerang atau seorang winger. Ia dikenal karena umpan-umpannya yang akurat dan cukup sering mencetak gol-gol penting.


5. Gianluca Pagliuca

Gianluca Pagliuca layak dianggap sebagai kiper Sampdoria terbaik sepanjang masa. Ia bermain selama tujuh tahun untuk klub ini dalam periode 1987-1994. Pagliuca membantu Sampdoria memenangkan satu gelar Serie A, tiga trofi Coppa Italia, dan satu trofi Winners' Cup. Penampilannya yang stabil selama bermain untuk Il Samp membuat Pagliuca dipanggil memperkuat skuad Italia di Piala Dunia 1990 dan Piala Dunia 1994.


4. Vincenzo Montella


Selama tiga tahun bermain untuk Sampdoria dalam periode 1996-1999, ia selalu menjadi top skorer klub ini. Total, Montella mencetak 54 gol dari 83 pertandingan. Walaupun tidak memenangkan satu trofi pun, Montella menunjukkan performa yang dianggap cukup bagus. Hasilnya, ia dibeli oleh AS Roma di tahun 1999, dengan nilai transfer mencapai 25 juta euro. Di AS Roma, Montella akhirnya memenangkan gelar scudetto pertamanya pada musim 2000-01.


3. Pietro Vierchowod

Pietro Vierchowod adalah salah satu bek tengah terbaik Italia di tahun 1980-an hingga awal 1990-an. Namanya kerap disandingkan dengan pemain-pemain besar seangkatannya seperti Franco Baresi dan Giuseppe Bergomi. Vierchowod bermain untuk Sampdoria selama 12 tahun, dari tahun 1983 hingga 1995. Ia dibeli dari AS Roma setelah membantu klub tersebut menjuarai Serie A musim 1982-83. Di Sampdoria, Vierchowod memenangkan satu gelar Serie A, empat Coppa Italia, dan satu Winners' Cup. Ia pindah ke Juventus pada tahun 1996, di mana ia pada akhirnya memenangkan satu trofi Liga Champions.


2. Gianluca Vialli


Duet Gianluca Vialli-Roberto Mancini dianggap sebagai salah satu duet terbaik di Liga Italia. Vialli dikenal sebagai seorang striker dengan kemampuan finishing yang bagus, lihai dalam positioning, dan memiliki teknik yang tinggi. Ia bermain untuk Sampdoria dalam periode 1984 hingga 1992. Periode terbaik dalam karirnya terjadi di musim 1990-91, di mana ia membantu Sampdoria menjuarai Serie A sekaligus menjadi top skorer kompetisi tersebut. Vialli pindah dari Sampdoria ke Juventus pada tahun 1992 dengan nilai transfer 12,5 juta poundsterling, nilai transfer termahal pada masa itu.


1. Roberto Mancini


Roberto Mancini memegang rekor sebagai top skorer Sampdoria sepanjang masa dengan catatan 132 gol. Ia bermain untuk Sampdoria selama 15 tahun, dari 1982 hingga 1997. Mancini tak hanya dikenal sebagai pencetak gol yang handal, namun juga memiliki passing akurat, kemampuan playmaking yang bagus, dan dikenal sebagai eksekutor set-pieces yang handal. Total, Mancini mempersembahkan satu gelar Serie A, empat Coppa Italia, dan satu Winners Cup untuk Sampdoria. Ia juga terpilih sebagai Serie A Footballer of the Year musim 1996-1997 sebelum akhirnya pindah ke Lazio di musim berikutnya. Setelah pensiun, Mancini sukses berkarir sebagai pelatih, memenangkan tiga gelar Scudetto bersama Inter Milan dan satu gelar Premier League bersama Manchester City.

15 Bek Perancis Terbaik Dalam Sejarah Sepakbola

Berbicara tentang timnas sepakbola Perancis, pasti pikiran kita akan melayang pada nama-nama seperti Zinedine Zidane, Michel Platini, atau Thierry Henry. Ya, negara ini memang telah melahirkan ratusan gelandang dan striker kelas dunia. Tak hanya itu, Perancis juga ternyata memiliki jajaran defender berkualitas yang sukses di level timnas maupun klub.

Siapa sajakah bek terbaik Perancis sepanjang masa? Pertanyaan inilah yang akan coba dijawab dalam artikel IlmuBola berikut. Di sini, kami menghadirkan daftar 15 pemain yang telah berjasa membawa nama baik negaranya di dunia sepakbola.

15. Frank Leboeuf


Frank Leboeuf adalah seorang bek tengah yang dikenal produktif dalam mencetak gol. Sepanjang karirnya, Leboeuf mencetak 93 gol, sebagian besar dibuat melalui tendangan penalti dan tendangan bebas. Salah satu penampilan terbaik Frank Leboeuf di timnas Perancis terjadi dalam final Piala Dunia 1998 melawan Brazil. Ia tampil menggantikan Laurent Blanc yang dikartu merah di partai semifinal dan dengan sukses mengawal Ronaldo serta membantu negaranya menjuarai turnamen tersebut. Di level klub, Leboeuf sukses berkarir bersama Chelsea dalam periode 1996-2001.


14. Robert Jonquet

Robert Jonquet adalah salah satu kapten timnas Perancis terbaik sepanjang masa. Ia memimpin negaranya meraih gelar juara ketiga Piala Dunia 1958. Tak hanya itu, Jonquet juga merupakan bagian dari generasi emas Stade Reims yang mendominasi persepakbolaan Eropa di tahun 1950-an. Bersama Reims, Jonquet memenangkan lima gelar Liga Perancis dan dua kali tampil sebagai finalis Piala Champions. Total, ia tampil untuk timnas Perancis sebanyak 58 kali.


13. Mikaël Silvestre


Mikael Silvestre adalah seorang bek serba bisa yang menghabiskan sebagian besar karirnya di Liga Inggris. Ia bisa bermain sebagai bek kiri, bek tengah, atau bek kanan. Karir terbaiknya dilalui bersama Manchester United dalam periode 1999-2008, di mana Silvestre memenangkan lima gelar Premier League, satu trofi FA Cup, dan satu trofi Liga Champions. Walaupun bermain secara reguler dan konsisten di level klub, Silvestre terbilang minim mendapat kesempatan bermain bersama timnas Perancis. Ia bahkan sama sekali tidak bermain di Piala Dunia 2006 dan 2010.


12. Marius Tresor

Marius Tresor adalah seorang defender yang masuk dalam daftar 125 pesepakbola terbaik di dunia versi Pele. Ia bermain untuk timnas Perancis dalam periode 1971-1983, tampil dalam 65 pertandingan dan mencetak empat gol. Tresor dikenal sebagai seorang defender yang memiliki kemampuan fisik kuat, disiplin, dan sering naik membantu penyerangan. Di level klub, ia memenangkan satu gelar Liga Perancis bersama Girondins de Bordeaux.


11. Roger Marche

Berposisi sebagai bek kiri, Roger Marche adalah salah satu pemain kunci timnas Perancis di tahun 1950-an. Ia dikenal sebagai seorang bek yang cepat, agresif, dan kerap naik membantu penyerangan tim. Marche berperan besar dalam membantu Perancis memenangkan juara ketiga dalam Piala Dunia 1958. Tak hanya itu, ia juga cukup sukses berkarir bersama Stade Reims dan FC Paris di level klub. Sepanjang karirnya, Marche memenangkan dua gelar Liga Perancis dan satu trofi Coupe de France.


10. Patrick Battiston

Battiston merupakan seorang defender yang dikenal karena insiden dalam Piala Dunia 1982. Dalam pertandingan tersebut, ia bertabrakan dengan kiper Jerman Barat, Harald Schumacher. Insiden tersebut membuat beberapa giginya patah dan ia jatuh koma beberapa saat setelahnya. Tanpa Battiston, Perancis pun akhirnya kalah dan tersingkir dalam turnamen tersebut. Sepanjang karirnya, Battiston bermain dalam 56 pertandingan untuk timnas Perancis dan mencetak tiga gol. Ia juga memenangkan Euro 1984 dan lima gelar Liga Perancis.


9. Willy Sagnol


Willy Sagnol adalah bek kanan yang menjalani periode keemasan bermain untuk Bayern Munich dalam periode 2000-2009. Sembilan tahun bergabung bersama klub tersebut, Sagnol memenangkan lima gelar Bundesliga, empat DFB Pokal, dan satu trofi Liga Champions. Ia juga merupakan pemain utama timnas Perancis dalam Piala Dunia 2006, di mana mereka berhasil tampil sebagai runner-up. Total, Sagnol bermain dalam 58 pertandingan untuk timnas Perancis.


8. Patrice Evra


Sejak dibeli dari AS Monaco di tahun 2006, Evra langsung memperoleh tempat di skuad utama Manchester United. Tak hanya cepat, kuat, dan agresif; Evra juga memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Ia saat ini dipercaya mengkapteni Manchester United dan timnas Perancis. Bersama Manchester United, Evra sejauh ini sudah memenangkan lima gelar Premier League, satu trofi Liga Champions, dan satu trofi FIFA Club World Cup.


7. William Gallas


Kuat, tangguh, dan konsisten. William Gallas mulai menunjukkan kebintangannya di Chelsea. Ia dibeli dari Marseille pada tahun 2006 dengan nilai transfer 6,2 juta poundsterling. Sejak musim pertamanya, Gallas langsung mendapat tempat di skuad utama Chelsea, berduet dengan rekan senegaranya, Marcel Desailly. Salah satu hal yang sangat dipuji dari Gallas adalah kemampuannya bermain dalam berbagai posisi, mulai dari bek tengah, bek kanan, dan bek kiri. Sepanjang karirnya, ia memenangkan dua gelar Premier League dan satu trofi Piala Liga.


6. Éric Abidal


Tak hanya tampil dengan baik sebagai pesepakbola, Abidal juga merupakan sosok yang sangat inspiratif. Ia sempat menderita sakit parah dan harus menjalani transplantasi hati. Operasi tersebut berjalan dengan sukses, dan setelahnya Abidal tetap memutuskan untuk berkarir sebagai pesepakbola. Abidal adalah bek utama timnas Perancis dalam Piala Dunia 2006. Sepanjang karirnya, ia memenangkan tiga gelar Ligue 1  (bersama Lyon), empat gelar La Liga, dua trofi Liga Champions, dan dua trofi FIFA Club World Cup (bersama Barcelona).


5. Manuel Amoros

Manuel Amoros merupakan andalan timnas Perancis di tahun 1980-an. Berposisi sebagai bek kanan, ia berperan besar membantu negaranya memenangkan Euro 1984. Amoros tampil gemilang di Piala Dunia 1986, membantu Perancis menduduki peringkat ketiga sekaligus terpilih sebagai bek kanan terbaik dalam turnamen. Selain sukses di level timnas, karirnya di level klub juga sangat gemilang. Ia dianggap sebagai salah satu pemain terbaik Marseille dan AS Monaco sepanjang masa. Selama bermain untuk kedua klub tersebut, Amoros memenangkan empat gelar Ligue 1 dan satu trofi Piala Champions.


4. Bixente Lizarazu


Hingga saat ini, belum ada bek sayap Perancis yang mampu menandingi prestasi Bixente Lizarazu. Ia membantu timnas Perancis menjuarai Piala Dunia 1998 dan Euro 2000 serta memenangkan lima gelar Bundesliga dan satu trofi Liga Champions bersama Bayern Munich. Sepanjang karirnya, Lizarazu dikenal sebagai pemain bertubuh kecil yang sangat aktif membantu penyerangan tim dari sisi kiri lapangan. Ia sangat cepat, memiliki kemampuan crossing akurat dan stamina yang tinggi. 


3. Marcel Desailly


Berposisi sebagai seorang sweeper, Desailly juga terkadang mampu bermain sebagai seorang gelandang bertahan. Bersama Laurent Blanc, Bixente Lizarazu, dan Lilian Thuram; Desailly merupakan kuartet utama barisan pertahanan Perancis yang menjuarai Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Selain sukses di tim nasional, karirnya di level klub juga cukup gemilang. Selama bermain untuk Marseille, Milan, dan Chelsea; Desailly memenangkan dua trofi Liga Champions, dua gelar Serie A, dua UEFA Super Cup, dan satu trofi Piala FA.


2. Laurent Blanc


Karena jiwa kepemimpinannya yang sangat bagus, Laurent Blanc dijuluki sebagai Les President. Salah satu penampilan terbaiknya terjadi dalam pertandingan melawan Paraguay, di mana Blanc mencetak satu gol dalam periode extra time, membawa negaranya melaju ke babak selanjutnya. Sepanjang karirnya, Blanc memiliki jam terbang tinggi bermain untuk berbagai klub seperti Montpellier, Napoli, Barcelona, Marseille, Manchester United, dan Inter Milan.


1. Lilian Thuram


Dengan total 142 penampilan, Lilian Thuram adalah pemegang rekor jumlah caps terbanyak untuk timnas Perancis. Thuram bermain untuk negaranya dalam periode 1994-2008, mempersembahkan satu trofi Piala Dunia 1998 dan satu trofi Euro 2000. Ia dikenal sebagai seorang defender yang sangat kuat, dengan kemampuan marking, tackling, dan heading yang nyaris sempurna. Di level klub, Thuram juga cukup sukses berkarir bersama Monaco, Parma, Juventus, dan Barcelona. Ia memenangkan satu Coupe de France, satu Piala UEFA, dua gelar Serie A, dan satu Supercopa de Espana.